
Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) meresahkan warga Surabaya dan sekitarnya. Tidak hanya mengganggu individu, fenomena ini telah menciptakan keresahan kolektif karena marak terjadi di ruang publik seperti depan rumah, area parkir, hingga kawasan sibuk.
Radio Suara Surabaya mencatat 529 sepeda motor dilaporkan hilang selama periode Maret sampai Mei 2025. Jika dirata-rata setiap harinya ada lima sepeda motor yang raib di wilayah Surabaya Raya–Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Rinciannya, sepeda motor hilang pada Maret 2025 sebanyak 141 unit. Naik 37,5 persen pada April, menjadi 194 unit. Sementara pada Mei, jumlahnya sama 194 unit.
Dari segi waktu, malam hari tetap menjadi waktu paling rawan. Data Maret 2025 tiga dari sepuluh pencurian terjadi pada malam hari. Meski demikian, jumlah pencurian di waktu siang terus naik, dari 20 kendaraan pada Maret menjadi 37 kendaraan di Mei.
Kemudian, lokasi paling rawan adalah rumah atau kos. Sebesar 37-39 persen curanmor terjadi di sana. Disusul warung, kafe, atau toko sebesar 14,9 sampai 17,7 persen.
Modus pencuriannya bermacam-macam. Mulai dari dibawa kabur orang yang baru kenal, diminta paksa, sampai karena lupa mencabut kunci motor.
Melihat kondisi di atas, keamanan kota kini menjadi tanggung jawab bersama, yang tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat penegak hukum. Dibutuhkan solusi konkret melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, kepolisian, organisasi masyarakat, dan pelaku dunia usaha.
Oleh karena itu, Suara Surabaya Media akan menyelenggarakan Forum Grup Diskusi (FGD) Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan pada Rabu, 4 Juni 2025 di Hall Suara Surabaya Centre, Jl. Raya Bukit Darmo No. 22-24, Surabaya.
Para panelis terdiri dari Dr. Eri Cahyadi ST., M.MT. Wali Kota Surabaya, Kombes Pol Dr. Luthfie Sulistiawan S.I.K. M.H., M.Si. Kapolrestabes Surabaya, AKBP Arbaridi Jumhur Kasubdit III Jatanras Polda Jawa Timur.
Kemudian Lukman Hakim, S.Ip, M.H. Bupati Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono S.H.,S.I.K.,M.I.K. Kapolres Bangkalan, juga Koordinator RT/RW di Kota Surabaya, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, mantan pelaku curanmor, para korban, pemilik dan pengelola hunian, hingga pelaku bisnis otomotif.
Eddy Prastyo Editor in Chief Suara Surabaya Media menjelaskan, berbagai masalah yang ditumpahkan audiens ke Suara Surabaya Media perlu dicarikan solusi yang tepat.
“Angka pelaporan kehilangan kendaraan bermotor ke kami lumayan banyak. Kami tidak happy dengan fenomena ini. Harapannya dengan bertemunya sejumlah pemangku kepentingan kunci, akan dilakukan berbagai tindakan yang terkoordinasi untuk mengurangi ruang gerak pelaku,” ujarnya.
Ini, kata Eddy, juga jadi bagian implementasi visi Suara Surabaya Media dalam hal pemberdayaan publik. Suara Surabaya Media, lanjutnya, percaya bahwa kolaborasi aktif merupakan jawaban dari berbagai permasalahan di Kota Surabaya.
Sih Wismanti Ketua Panitia Penyelenggara “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” mengatakan, forum diskusi ini merupakan lanjutan dari Wawasan Series: Berantas Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum yang telah digelar pada 27 Juni 2024 lalu.
“Pada Wawasan Series pertama, kami mengumpulkan data dari beberapa stakeholder dan masyarakat yang melaporkan kawasannya tidak aman. Wawasan Series kali ini kami akan memetakan langkah-langkah yang telah diambil dan merumuskan strategi ke depan sesuai peran masing-masing pemangku kepentingan,” kata Wismanti.
“Kami mencari titik temu. Intinya, kami bersama-sama mencari solusi agar curanmor tidak lagi menjadi momok yang menakutkan di Kota Surabaya,” tambahnya.
Secara rinci, para panelis “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” akan menyampaikan data terkini terkait kasus curanmor di Surabaya dan sekitarnya. Kemudian mendorong keterlibatan aktif lintas sektor untuk penanganan dan pencegahan curanmor. Termasuk mengklarifikasi persepsi publik terkait dugaan wilayah tertentu sebagai jalur pelarian kendaraan curian. Sebagai hasil akhirnya, para panelis akan merumuskan aksi nyata dan kolaborasi strategis untuk mewujudkan Surabaya yang lebih aman.(iss)