Sabtu, 7 Juni 2025

Tiga Korban Curanmor Hadiri Wawasan Series Suara Surabaya, Ngaku Tidak Puas Lapor Polisi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Verawati korban curanmor hadiri Wawasan Series Suara Surabaya di Suara Surabaya Centre, Rabu (4/6/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Tiga korban tindak kejahatan pencurian kendaraan bernotor (curanmor) sepeda motor hadir dalam Forum Grous Discussion (FGD) Wawasan Series Suara Surabaya: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan di Suara Surabaya Centre, Rabu (4/6/2025) rangkaian HUT ke-42 Suara Surabaya. Ketiganya mengaku tidak puas lapor polisi saat kejadian.

Verawati pemilik rumah kos di Dukuh Kupang Timur Surabaya, kehilangan dua sepeda motor Honda Beat milik penghuni kosnya pukul 04.00 dinihari.

Pertama kali tahu kejadian, ia memilih telepon Gatekeeper Suara Surabaya, berdasarkan pengalaman sering mendengar laporan kehilangan kendaraan yang sering disiarkan.

Sementara lapor polisi, direspons dengan kalimat menyatakan kejadian curanmor biasa terjadi.

“Otomatis lapor ke SS, lapor Pak RT/RW enggak terpikir sama sekali. Lapor polisi setelah lapor SS karena diarahkan (Gatekeeper) silakan lapor polisi. Lapor Polsek Sawahan (direspons polisi) yo wes biasa Bu (ya sudah biasa Bu). Sepertinya responsnya kurang, biasa kehilangan seperti ini,” ungkapnya.

Hingga 2 minggu setelah kejadian, ia memantau postingan sosial media Suara Surabaya, ternyata pelaku yang sama ditangkap usai beraksi curanmor di Sukolilo.

“Saya minta anak kos saya ke Polsek Sukolilo karena yang nangkap Sukolilo. Pelat nomor kendaraan anak kos saya ada tapi barang bukti sudah enggak ada,” tandasnya.

Pengalaman korban berikutnya Nurmahmuda, penghuni kos Dinoyo gang 8 Kota Surabaya. Sebulan pertama menghuni, motornha hilang dalam keadaan kunci stir dan pagar terkunci.

“Pulang kerja jam setengah 5 sore, sudah enggak keluar. Baru tahu pagi jam 6. CCTV rusak jadi nggak terekam kejadiannya,” ucapnya.

Selain lapor Suara Surabaya, ia lapor ke Polsek Tegalsari pukul 07.00 pagi pascakejadian.

Tapi ternyata tak cukup sekali, ia sampai datang 3 kali karena polisi yang bertugas libur.

“Pas ke sana, (kos) saya diolah TKP (tempat kejadian perkara) lagi. Tapi ya gitu. Kurang memuaskan pelayanannya,” tuturnya.

Ketiga, Ubaidillah warga Bulak Jaya Semampir cerita motornya hilang saat diparkir dan ditinggal salat Jumat. Motor sudah dalam keadaan kunci stir kanan.

“Kejadiannya saat salat Jumat di kawasan masjid Bulak Sari. Waktu itu orangnya terekam ikut salat Jumat tapi di luar masjid, kawasan gang. Orangnya sempat ngikuti salat tapi salatnya buru-buru. Kalau kejadian itu salat baru salam tahyat akhir itu malingnya langsung ngambil motor,” ucapnya.

Usai kehilangan, ia langsung lapor Polsek Semampir, dapat respons kalimat serupa “sudah biasa”.

“Responsnya sama, baru pertama melapor itu sudah biasa. Cuman ditanya-tanya dulu gimana, jam berapa, setelah itu diolah TKP, setelah itu ya sudah kita menunggu laporan selanjutnya tapi belum ada laporan,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Radio Suara Surabaya mencatat 529 sepeda motor dilaporkan hilang selama periode Maret sampai Mei 2025. Jika dirata-rata setiap harinya ada lima sepeda motor yang raib di wilayah Surabaya Raya–Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Rinciannya, sepeda motor hilang pada Maret 2025 sebanyak 141 unit. Naik 37,5 persen pada April, menjadi 194 unit. Sementara pada Mei, jumlahnya sama 194 unit.(lta/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Sabtu, 7 Juni 2025
25o
Kurs