Selasa, 14 Oktober 2025

Mahasiswa di Surabaya Kampanyekan Gerakan Berbagi Kendaraan untuk Atasi Macet

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Mahasiswa Surabaya pasang ILM di billboard jalan-jalan protokol di Surabaya, kampanyekan "Berbagi Kendaraan" untuk tekan kemacetan. Foto: Istimewa

Berawal dari keresahan imbas macet di Kota Surabaya, Elia Patrick Kuswanto mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen (UK) Petra 2021 tergerak membuat kampanye gerakan “Berbagi Kendaraan”.

Dia menerangkan, saat menjalankan magang di salah satu perusahaan, Elia merasa kelelahan karena harus menghadapi kemacetan di Kota Surabaya.

“Sebenarnya jarak rumah ke kantor itu cuma 3 kilometer. Perjalanan normal cuma 15-25 menit. Tapi pernah waktu ada macet parah, perjalanannya bisa sampai satu jam lebih,” terang Elia, Senin (16/6/2025).

Dalam data Tomtom Traffic, kata Elia, Surabaya menjadi kota termacet peringkat 6 se-Asia Tenggara dan nomor 4 di Indonesia.

Elia kemudian tergerak untuk membuat iklan layanan masyarakat (ILM) berupa kampanye untuk “Berbagi Kendaraan”, alih-alih mengajak menggunakan transportasi umum.

Menurut Elia, dalam riset yang dilakukan sebelum membuat ILM ini, beberapa audiens merasa kalau transportasi umum tidak fleksibel. Terutama untuk orang dengan mobilitas tinggi.

“Selain itu, mereka tidak memilih menggunkan transportasi umum karena jarak halte dari rumah jauh, terus waktu menunggu di halte yang terlalu lama, dan tingkat keamanan di transportasi umum yang dinilai masih rendah,” ungkapnya.

Ide “Berbagi Kendaraan”, lanjut Elia, muncul setelah melihat program 3 in 1 yang pernah diterapkan di Jakarta, 2016 lalu. Saat itu, Jakarta memberlakukan kebijakan itu karena satu daerah dinilai sangat macet pada hari dan jam tertentu.

“Tapi sayangnya, waktu itu program ini justru menimbulkan masalah baru yaitu, dengan munculnya joki. Dan, kejahatan baru juga karena pengendara memasukkan orang yang tidak dikenal,” tambahnya.

Sementara lewat kampanye yang dibuat Elia, dia mengajak masyarakat untuk berbagi kendaraan dengan orang yang mereka kenal untuk menuju tujuan yang sama.

“Satu tujuan, satu sirkel, satu kendaraan.”

Menurut Elia, kampanye ini bisa menjadi solusi kemacetan sekaligus tidak menambah ancaman kejahatan karena satu mobil diisi oleh orang-orang yang memang sudah kenal.

“Dengan satu sirkel, satu pertemanan, atau bahkan kalau satu kampus pasti temen-temen udah saling kenal. Mereka akan jadi masyarakat yang ikut mengentas masalah kemacetan, tapi juga tetap merasa aman.

Untuk diketahui, ILM yang dibuat Elia juga dipasang di billboard jalan-jalan protokol di Surabaya.

Bahkan, beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial dan mendapat sambutan beragam dari masyarakat.(kir/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 14 Oktober 2025
35o
Kurs