
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya mencatat, hingga Jumat (20/6/2025), sebanyak 77 jemaah haji asal Jawa Timur (Jatim) dilaporkan meninggal dunia.
Sugiyo Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya mengatakan, 77 jemaah haji yang meninggal dunia itu rata-rata karena sakit.
“Jemaah haji yang meninggal, rata-rata karena penyakit yang sudah diderita atau dibawa dari Tanah Air,” katanya, Sabtu (21/6/2025).
Dia menjelaskan, sakit yang diderita jemaah itu seperti, hipertensi, jantung, juga sesak napas. Pada umumnya, kata Sugiyo, penyakit itu memang diderita oleh jemaah haji.
Sementara terkait pemakaman, Sugiyo mengatakan tidak semua jemaah haji dimakamkan di Arab Saudi, tergantung posisi jemaah tersebut meninggal dunia.
“Kalau di Mekkah ya, dimakamkan di sana. Di Madinah juga. Tapi kalau meninggalnya di Indonesia, ya dibawa ke kabupaten masing-masing,” terangnya.
Sementara itu, PPIH Debarkasi Surabaya juga mencatat, hingga saat ini masih ada sekitar 16 jemaah haji sakit yang tertinggal di Arab Saudi, karena masih harus menjalani perawatan. Rinciannya, 14 jemaah dan dua orang pendamping.
Sebelumnya, dua jemaah haji kloter 29 asal Kabupaten Bangkalan dilaporkan meninggal dunia, satu jam sebelum tiba di Bandara Internasional Juanda, Jumat (20/6/2025). Dua jemaah itu adalah Mukatin Wakimin (68) dan Salimah Deman (88).
“Dua jemaah itu duduk bersebelahan di dalam pesawat, dan dilaporkan meninggal dunia dengan jarak waktu lima menit. Mukatin meninggal dunia pukul 03.55 WIB, sedangkan Salimah, pukul 04.00 WIB,” jelasnya.
Jenazah dua jemaah haji itu, langsung dibawa ke Rumah Sakit Haji untuk menjalani pemeriksaan dan dimakamkan di Kabupaten Bangkalan pukul 13.00 WIB.(kir/bil/iss)