
António Guterres Sekretaris Jenderal PBB disebut “sangat khawatir” dengan keputusan Israel untuk “menguasai” Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
Menurut dia, keputusan itu merupakan eskalasi berbahaya yang berisiko memperburuk konsekuensi bencana yang sudah dihadapi jutaan warga Palestina dan kian membahayakan banyak nyawa.
Sebuah pernyataan dari Stephanie Tremblay Juru Bicara Asosiasi Sekjen PBB pada Sabtu (9/8/2025), menyebutkan bahwa warga Palestina di Gaza terus mengalami “bencana kemanusiaan berskala mengerikan.”
Disebutkan pula bahwa Guterres “memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut ini akan meningkatkan pengungsian paksa, jatuhnya korban jiwa, dan kehancuran besar-besaran, yang kian menambah penderitaan tak terbayangkan bagi warga Palestina di Gaza.”
Sekjen PBB itu menyerukan lagi gencatan senjata permanen, akses kemanusiaan tanpa hambatan di seluruh Gaza, serta pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera dan tahanan.
Dia juga kembali mendesak Israel untuk mematuhi kewajiban berdasarkan hukum internasional.
Guterres mengingatkan bahwa Mahkamah Internasional (ICJ), dalam Opini Penasehatnya pada 19 Juli 2024, antara lain menyatakan bahwa Israel berkewajiban untuk segera menghentikan semua aktivitas permukiman baru dan memindahkan seluruh pemukim dari wilayah Palestina yang mereka duduki — Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur — secepat mungkin.
“Tidak akan ada solusi berkelanjutan untuk konflik ini tanpa diakhirinya pendudukan ilegal dan tercapainya solusi dua negara yang layak. Gaza adalah dan harus tetap menjadi bagian integral dari Negara Palestina,” kata Sekjen PBB.(ant/iss)