Prabowo Subianto Presiden RI memerintahkan TNI menambah batalyon kesehatan untuk memperkuat kemampuan TNI dalam menjalankan operasi-opreasi kemanusiaan baik dalam maupun luar negeri.
“TNI saya perintahkan untuk menambah batalyon-batalyon kesehatan. Batalyon, tim kesehatan, tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional, tetapi seandainya ada (bencana, red.) kemanusiaan yang terjadi, peristiwa di mana-mana, kita juga bisa hadir,” kata Prabowo dilansir dari Antara, Senin (3/11/2025).
Prabowo mencontohkan, saat Indonesia dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami Aceh pada 2004, kemudian bencana gempa bumi, dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018 dengan negara-negara lain mengirimkan armada hingga bantuan logistiknya untuk membantu rakyat Indonesia.
“Banyak negara bantu kita (saat Indonesia menghadapi bencana, red.). Jadi, kita juga sebagai bagian dari komunitas dunia, kita harus juga bantu negara-negara (lain yang) dalam kesulitan. Waktu Turki gempa bumi besar, kita juga kirim dua Hercules (berisi bantuan logistik, red.), dan kita siap waktu itu kirim kapal,” kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan, selama gencatan senjata diberlakukan di Gaza, dokter-dokter Indonesia yang berasal dari batalyon kesehatan tiga matra TNI ada yang masiih bertugas di rumah sakit yang dikelola Uni Emirat Arab di Rafah, Gaza.
Selain itu, tidak hanya di Rafah, dokter-dokter itu juga ada yang bertugas di kapal rumah sakit terapung yang bersandar di pelabuhan El Arish, Mesir.
Tim dokter TNI terdiri dari 10 orang masuk wilayah Gaza sejak September 2024 dan mereka bertugas selama kurang lebih sebulan dan kemudian mereka dirotasi dengan tim kesehatan TNI lainnya yang berada di RS terapung El Arish, Mesir.
“Saya kira (pesawat, red.) ini mampu, sangat mampu, tetapi ini saya kira lebih nanti berpengaruh, atau lebih berperan dalam evakuasi yang luka-luka, yang perlu operasi dan sebagaimana, makanya kita bikin modul operasi udara, ambulans udara,” ujar Prabowo. (ant/fan/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
