Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengungkapan ada sebanyak 70 ribu masyarakat Indonesia yang mengisi peluang kerja migran pada tahun 2025.
Mukhtarudin Menteri P2MI mengatakan, jumlah itu tercatat 20 persen dari total 350 ribu peluang kerja migran. Sedangkan yang belum terisi ada sebanyak 280 ribu peluang, sehingga masih ada permintaan yang belum dipenuhi.
“Pemetaan tahun 2025 itu 350.000 pekerja migran berpeluang kerja luar negeri dan profesional semua. Kita baru bisa mengisi 20 persen sehingga masih 80 persen kita belum bisa mengisinya,” katanya saat dilansir dari Antara, pada Jumat (19/12/2025).
Ia menilai, salah satu faktor belum terisinya peluang kerja migran yakni ada kesenjangan pendidikan, seperti SMK maupun Perguruan Tinggi terharap kebutuhan kompetensi bekerja di luar megeri.
Dengan kondisi itu, ia mengatakan bahwa Prabowo Subianto Presiden telah menyiapkan vokasi pada tahun 2026 untuk menghasilkan lulusan kompeten.
“Inilah yang harus kita jembatani melalui pelatihan dan vokasi agar peluang kerja tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyoroti Hari Migran Internasional sebagai momentum bagi Indonesia untuk memastikan para pekerja migran terlindungi, mulai dari sebelum keberangkatan hingga mereka kembali ke tanah air.
KP2MI memulai upaya untuk mencapai target penempatan 500.000 pekerja migran terampil pada 2026 dengan melepas secara resmi 1.035 pekerja ke luar negeri.
Pekerja migran profesional itu, kata dia, dilepas ke beberapa negara seperti Korea, Hong Kong, Taiwan dan Jepang.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Pelayanan, Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI), jumlah penempatan pekerja migran hingga 15 Desember 2025 mencapai 286.422 atau 110,5 persen dari target 259.144.(ant/ris/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
