Jumat, 26 April 2024

Suku Bunga FED Naik, Indonesia Tak Perlu Khawatir

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Republik Indonesia, Jumat (16/12/2016). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan menegaskan, Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan kenaikan suku bunga the FED (Federal Reserve System/Bank Sentral Amerika). Kenaikan tersebut justru membuat hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat akan lebih baik.

Sebelumnya, Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve menaikkan suku bunga FED Fund Rate (FFR) sebesar 0,25 persen dari 0,50 persen sehingga menjadi 0,75 persen.

“Jadi ini bisa berdampak positif pada perekonomian Indonesia. Tentu diiringi optimisme bahwa pertumbuhannya akan lebih tinggi dari tahun ini 1,9 persen, mungkin tahun depan bisa diatas 2 persen. Diharapkan, perekonomian yang selama ini tergantung pada Amerika Serikat akan mengalami tren yang lebih positif,” ujar Sri Mulyani.

Kata dia, kenaikan suku bunga The FED ini pasti juga sudah diketahui para pelaku pasar, sehingga mereka juga telah siap menghadapinya.

“Kalau kita lihat pengalaman tahun 2013 kan waktu itu sudah pernah sinyalnya muncul. Dan dampaknya terhadap sinyal itu sudah terjadi reaksi. Jadi saat ini waktu the FED benar-benar menaikkan dan membuat suatu komunikasi yang clear, tahun ini naik 25 basis poin, tahun depan 3 kali, saya rasa ini sudah dicerna oleh banyak sekali para pelaku pasar dunia dan mereka yang memiliki capital,” kata dia.

Menkeu yakin kenaikan suku bunga The FED tidak berpengaruh banyak terhadap perekonomian nasional, karena pondasi ekonomi Indonesia lebih baik dibanding negara berkembang lainnya.

“Posisi Indonesia tetap, bahwa kalau Indonesia sebagai negara emerging yang cukup besar dengan domestik market yang cukup kuat, dengan growth yang cukup tinggi, kita sebetulnya termasuk emerging market yang size nya mupun level of growth nya termasuk agak sangat berbeda dari emerging market lain yang dalam situasi yang lebih lemah,” ujar Sri Mulyani.

“Jadi kita membedakan diri kita dari kelompok emerging market dengan mengatakan bahwa growth kita cukup lebih tinggi, defisit APBN kita termasuk terendah, komposisi utang juga prudent. Ini saja sudah memberikan pondasi yang solid sehingga Indonesia bisa dibedakan dari negara-negara lain dalam artian positif,” kata Menkeu.(faz/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs