Sabtu, 27 April 2024

Ini yang Harus Dilakukan Pemula Sebelum Investasi Berjangka Komoditi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

Meski kurang populer, perdagangan berjangka komoditi (PBK) adalah instrumen investasi resmi di Indonesia. Investasi ini berada dalam naungan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang PBK.

Fajar Wibhiyadi Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), BUMN di bidang kliring kontrak berjangka menegaskan hal itu dalam sebuah kesempatan di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, PBK adalah investasi yang bisa memberi keuntungan besar, sekaligus memiliki risiko yang sepadan. Dia istilahkan PBK ini sebagai investasi high risk high return.

Karena itu pula, dia berpendapat, sebaiknya investor PBK bukan merupakan investor yang belum pernah atau belum memahami beberapa prinsip dalam PBK. Bahwa di tengah besarnya keuntungan yang menjanjikan ada risiko yang sama besarnya.

Namun, kata dia, asalkan calon investor menemukan Pialang Berjangka (perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pialang perdagangan berjangka komoditi,red) yang tepat, maka investasi akan berjalan.

“Masalahnya, biasanya, si investor yang sama sekali belum pernah investasi berjangka, tingkat keterkejutannya tinggi. Akhirnya terjadilah persepsi yang negatif,” katanya.

Dia pun memberikan beberapa tips sebelum melakukan investasi PBK. Terutama berkaitan memilih perusahaan Pialang Berjangka yang sebenarnya cukup banyak yang telah resmi dan memegang izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti) selaku regulator.

1. Mengecek izin perusahaan Pialang Berjangka

Masyarakat atau calon investor perlu benar-benar mengecek resmi tidaknya perusahaan tersebut. Fajar menyarankan, masyarakat agar tidak mudah percaya dengan surat-surat izin yang ditunjukkan oleh perusahaan.

“Kalau perlu bisa mengecek ke Bappebti. Karena ada beberapa kasus pemalsuan juga yang ditemukan. Seolah-olah mereka mendapat izin dari kami (PT KBI, selaku organisasi regulator mandiri/SRO,red) ternyata tidak,” katanya.

2. Mengecek lokasi dan rekam jejak perusahaan Pialang Berjangka

Misalnya berkaitan dengan lokasi kantor perusahaan tersebut. Di mana pusat kantornya dan di mana saja kantor cabangnya. Serta mencari tahu tentang sejarah dan latar belakang perusahaan tersebut.

“Itu kan bisa dicari, di zaman internet seperti sekarang. Kalau dulu susah. Sekarang sudah sangat dimudahkan. Kantornya di mana, lokasinya di mana, pengurusnya siapa saja, yang seperti itu bisa dicari,” ujarnya.

3. Mencari sebanyak mungkin informasi tentang PBK

Sampai saat ini, Fajar mengakui, sebagai perusahaan BUMN selaku SRO atau regulator mandiri di bidang kliring berjangka, PT KBI yang dia pimpin masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Demikian halnya dengan SRO Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) misalnya, atau bursa berjangka lainnya.

PR terbesar adalah edukasi tentang PBK kepada masyarakat. Karena itulah, Fajar menyarankan kepada calon investor sebelum melakukan investasi di PBK sebanyak mungkin mencari informasi dan berupaya memahami bagaimana investasi PBK bekerja.

“Edukasi itu sangat penting, dan itu PR kami. Makanya banyak investor yang mengaku enggak ngerti, lalu tiba-tiba, lho, lho duit saya kok habis. Ya iyalah, karena enggak ngerti tadi dia naruh di transaksi yang seharusnya satu juta di margin seratus juta. Ya, kan, margin, kan, makanya edukasi ini penting,” ujarnya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs