Kamis, 25 April 2024

Neraca Perdagangan Jatim 2021 Besar Pasak daripada Tiang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mendata, neraca perdagangan Jawa Timur selama Februari 2021 mengalami defisit 169,98 juta Dolar AS yang merupakan selisih nilai ekspor dan impor yang terealisasi.

Nilai ekspor Jatim di masa pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 pada Februari lalu hanya mencapai 1,70 miliar Dolar AS. Sementara impor Jatim pada bulan yang sama mencapai 1,87 miliar Dolar AS.

Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim memaparkan, defisit neraca perdagangan di Jatim juga terjadi secara kumulatif selama 2021 ini. Defisit selama Januari-Februari mencapai 389,26 juta Dolar AS.

Ekspor dari Jatim selama Januari-Februari tahun ini hanya senilai 3,23 miliar Dolar AS. Sementara impor ke Jatim pada kurun waktu yang sama mencapai 3,62 miliar Dolar AS.

Defisit neraca perdagangan selama awal 2021 itu, menurut Dadang, terjadi karena sumbangsih dari perdagangan ekspor-impor baik di sektor migas maupun di sektor non migas yang sama-sama defisit.

Pada Februari kemarin, ekspor-impor di sektor migas mengalami defisit mencapai 143,99 juta Dolar AS, sedangkan untuk ekspor-impor di sektor nonmigas mengalami defisit sebesar 25,99 juta Dolar AS.

Sementara, secara kumulatif, defisit ekspor-impor sektor migas pada Januari dan Februari 2020 mencapai 349,64 juta Dolar AS. Sedangkan
defisit di sektor nonmigas mencapai 39,61 juta Dolar AS.

“Dari kondisi ini, kinerja kedua sektor (migas maupun nonmigas) perlu lebih ditingkatkan agar neraca perdagangan Jatim surplus di periode berikutnya,” ujar Dadang.

Sebenarnya, bila dibandingkan dengan Januari 2021, baik perdagangan ekspor maupun impor di Jatim pada Februari kemarin meningkat. Ekspornya naik 11,05 persen, impor juga naik 6,85 persen.

Meski nilai ekspor dari Jatim pada Februari kemarin meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor dari Jatim merosot mencapai 14,46 persen bila dibandingkan Februari tahun lalu.

Sama halnya dengan kinerja impor ke Jawa Timur. Meski pada Februari kemarin nilainya meningkat dibandingkan Januari, bila dibandingkan Februari tahun lalu, turun sebanyak 5,15 persen.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs