Kamis, 25 April 2024

Smelter Freeport Indonesia di Gresik Proyeksikan Rata-rata Produksi 35 Ton Emas Per Tahun

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Erick Thohir Menteri BUMN menyampaikan laporan kinerja PT Freeport Indonesia, Selasa (12/10/2021), di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Foto: Biro Pers Setpres

Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan, fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, akan meningkatkan produksi logam berharga secara signifikan.

Pembangunan smelter dengan nilai investasi sekitar Rp42 triliun tersebut ditargetkan selesai tahun 2023.

Dengan beroperasinya smelter di Gresik, Freeport memproyeksikan rata-rata produksi mencapai 35 ton emas per tahun dengan nilai transaksi sekitar Rp30 triliun.

Proyeksi itu disampaikan Menteri BUMN kepada Joko Widodo Presiden, pada Selasa (12/10/2021) siang, dalam acara groundbreaking Smelter PT Freeport Indonesia, di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integreted Industrial and Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

“PT Freeport Indonesia melakukan investasi sekitar Rp42 triliun untuk membangun smelter di Gresik yang berfungsi sebagai fasilitas pemurnian tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga. Kemudian, juga sebagai fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas, perak dan logam berharga lainnya, sehingga nantinya bisa menghasilkan rata-rata produksi 35 ton emas per tahun dengan nilai transaksi sekitar Rp30 triliun,” ujarnya.

Erick menjelaskan, smelter konsentrat tembaga yang ada di area seluas 100 hektare itu merupakan fasilitas pengolahan logam single line terbesar di dunia.

Smelter itu punya kemampuan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga atau setara 480 ribu ton logam tembaga per tahunnya.

Selain berfungsi untuk menghasilkan konsentrat tembaga, smelter di Gresik juga untuk proses pemurnian emas, perak dan logam berharga lainnya.

Lebih lanjut, Erick mengungkapkan pendapatan PT Freeport Indonesia tahun 2021 meningkat seratus persen dibandingkan tahun 2020.

Kalau tahun lalu pendapatan mencapai Rp50 triliun, Menteri BUMN menyebut per Desember tahun ini pendapatan Freeport Indonesia bisa mencapai Rp105 triliun.

Kemudian, keuntungan bersih juga meningkat dari tahun lalu Rp10 triliun, tahun ini diperkirakan mencapai Rp40 triliun.

Menurut Erick, naiknya pendapatan efek dari peningkatan kapasitas produksi PT Freeport Indonesia, kenaikan harga tembaga, dan terus berlangsungnya efisiensi.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs