Kamis, 18 April 2024

Antisipasi Inflasi Harga Pangan, Pemkot Surabaya dan BI Jatim Akan Bentuk TPID

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat bertemu dengan Budi Hanoto Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Jumat (2/9/2022). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Untuk mengantisipasi inflasi harga pangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur akan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim bulan Agustus 2022, hanya Surabaya yang mengalami inflasi.

Itu disampaikan saat Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat bertemu dengan Budi Hanoto Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur di ruang kerjanya, Jumat (2/9/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Eri menerima ToA (Token of Appreciation) dari Budi Hanoto, sekaligus membahas berbagai hal mengenai perekonomian di Surabaya.

“Di antaranya, bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar tidak terjadi inflasi harga pangan di Kota Surabaya,” kata Eri Cahyadi.

Dengan ToA ini, Eri berharap dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan dapat berputar dengan baik di Kota Surabaya.

“Jadi seperti Tunjungan Romansa, di mana saat itu disupport oleh BI Jatim untuk menggerakkan UMKM agar perekonomian terus bergerak. InsyaAllah ke depan akan ada program lagi yang dijalankan bersama BI,” kata Eri.

Sementara itu, Budi Hanoto mengungkapkan, ke depanya bersama Pemkot Surabaya akan berkolaborasi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi harga pangan melalui TPID.

“Nanti dibentuk TPID bersama BI dan pemkot, terutama untuk menangani inflasi harga – harga pangan, kita petakan lagi, kita teliti lagi mana kira – kira yang membutuhkan intervensi,” ujar Budi.

Di sela – sela diskusi, Budi juga memberikan uang pecahan baru emisi tahun 2022 kepada Eri Cahyadi, uang kertas tersebut disusun rapi, mulai pecahan Rp1000 hingga Rp100 ribu lengkap dengan sampulnya. Budi menjelaskan, ToA itu diberikan atas mandat Gubernur Jatim, agar diberikan secara langsung kepada kepala daerah di masing – masing wilayah, Jawa Timur.

“Kebetulan saya diberi kesempatan langsung untuk memberikan ToA ini kepada Pak Wali. Uang kertas kali ini desainnya baru, lebih mudah dikenali oleh tunanetra dan uang baru ini tidak mudah dipalsukan,” tandas Budi.

Diberitakan sebelumnya, Dadang Hardiawan Kepala BPS Jatim menjelaskan Kota Surabaya mengalami inflasi 0,26 persen. Penyebabnya, terjadi kenaikan harga pada indeks kelompok penguaran. Terutama, kelompok pendidikan 4,04 persen, serta kelompok lain salah satunya makanan dan minuman sebesar 0,71 persen.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
30o
Kurs