Rabu, 24 April 2024

Pemerintah Waspadai Risiko Ancaman Pemulihan Ekonomi Akibat Geopolitik Rusia-Ukraina

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi.

Pemerintah tetap mewaspadai risiko ancaman pemulihan ekonomi yang mengalami pergeseran dari risiko pandemi menjadi eskalasi geopolitik Rusia – Ukraina dan dinamika kebijakan moneter Amerika Serikat.

Abdurrohman Plt. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menjelaskan, eskalasi geopolitik tersebut bukan hanya berpotensi melemahkan pemulihan ekonomi dunia, tetapi juga domestik.

“Berbagai pos di APBN akan terimbas oleh faktor dinamika global. Kenaikan harga komoditas global, khususnya sektor pangan dan energi yang sedang terjadi, memang memberikan windfall penerimaan negara,” ujar Abdurrohman dalam keterangannya, Selasa (5/4/2022).

Tetapi, kata dia, hal ini juga memberikan konsekuensi terhadap belanja seperti belanja subsidi energi, stabilisasi harga pangan, dan berbagai bentuk perlindungan sosial bagi masyarakat. Di sisi pembiayaan pun akan terjadi peningkatan risiko pembiayaan APBN.

“APBN akan terus antisipatif mengoptimalkan perannya sebagai shock absorber atau penyerap gejolak berbagai risiko seperti yang dilakukan selama pandemi, baik itu akibat tekanan harga komoditas maupun naiknya cost of fund dari segi pembiayaan karena normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat,” jelasnya.

Abdurrohman menegaskan APBN akan terus hadir menjaga pemulihan ekonomi, melindungi kesehatan dan daya beli masyarakat, serta menjaga kesinambungan fiskal.

“Jadi kalau ada gejolak, APBN-lah yang punya peran besar untuk memitigasi dampaknya, terutama yang ke masyarakat. APBN akan menjadi bantalan kebijakan, terutama melalui berbagai kebijakan perlindungan sosial,” pungkas Abdurrohman.(faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
29o
Kurs