Kamis, 28 Maret 2024

Penjualan Gitar Indonesia Raih 2,17 Juta Dolar AS

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Paviliun Indonesia pada pameran musik terbesar The National Association of Music Merchants (NAMM) Show, Amerika Serikat. Foto: Biro Humas Kementerian Perdagangan

Produk alat musik Indonesia berhasil mencatat transaksi potensial sebesar 2,17 juta dolar AS atau sebesar Rp31 miliar di pameran The National Association of Music Merchants (NAMM) Show, Amerika Serikat, yang merupakan pameran tahunan alat musik terbesar di dunia.

“Industri musik dan hiburan AS adalah salah satu industri besar di dunia. Untuk itu, ITPC Los Angeles berkomitmen mendukung dalam mempromosikan produk industri musik Indonesia untuk penetrasi pasar AS melalui pameran The NAMM Show 2022,” kata Bayu Nugroho Kepala ITPC Los Angeles lewat keterangan yang dilansir Antara, Jumat (10/6/2022).

Selain itu, sudah saatnya Indonesia hadir percaya diri dengan merek sendiri karena selama ini Indonesia hanya memproduksi bagi merek besar dunia. Hal ini menjadi penting sebagai tolok ukur bagi perkembangan industri alat musik tanah air.

Pameran berlangsung pada 3–5 Juni 2022 di Anaheim Convention Center, Amerika Serikat (AS). NAMM Show kembali digelar tahun ini setelah sebelumnya absen selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia menghadirkan tiga produsen alat musik Indonesia yaitu yaitu Genta Guitar, Gula USA, dan Dr. Case yang menampilkan berbagai instrumen musik dan perlengkapannya dengan kualitas premium.

Produk-produk tersebut juga telah melalui proses kurasi oleh ITPC Los Angeles sehingga layak ekspor dan dapat memenuhi permintaan pasar AS.

Bayu menjelaskan, produk alat musik dan pengeras suara asal Indonesia juga mendapatkan preferensi tarif khusus untuk masuk ke pasar AS melalui skema generalized system of preference (GSP).

“Dengan GSP, alat musik Indonesia mendapatkan keuntungan kompetitif yaitu keringanan/tanpa bea masuk untuk memasuki pasar AS dibandingkan produk serupa dari negara lain,” imbuh Bayu.

Selain itu, lanjut Bayu, berkembangnya industri musik dunia sangat berdampak juga terhadap tingginya permintaan alat musik sebagai sarana penunjang para musisi untuk berkreasi.

Berdasarkan data dari Global Trade Atlas, pada 2021, Indonesia merupakan pemasok alat musik terbesar kedua di AS setelah Tiongkok dengan pangsa pasar sebesar 12,48 persen atau sebesar 192 juta dolar AS.

Sedangkan untuk potensi ekspor alat musik petik, terutama gitar, nilai ekspor produk Indonesia ke AS pada 2021 meningkat sebesar 59,95 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai 28,1 juta dolar AS dan pangsa pasar sebesar 14,24 persen.

Pada The NAMM Show, Genta Guitar kembali berpartisipasi tahun ini dengan membawa beragam gitar dan ukulele premium. Seri Ukulele Batik menjadikan seri ukulele paling diminati para kolektor.

Hal ini karena tingkat kesulitan pengerjaannya yaitu dilukis tangan dengan motif batik. Dr Case merupakan produsen tas alat musik asal Bandung kembali berpartisipasi dengan menampilkan tas perlengkapan musik, seperti tas gitar, tas ukulele, dan tas snar drum.

Sedangkan Gula USA mengikuti The NAMM Show untuk pertama kalinya, namun sudah berhasil menarik banyak perhatian para buyer dengan menampilkan produk handmade bass dan elektrik guitar dengan kualitas premium.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti menjelaskan, antusiasme pengunjung mendatangi Paviliun Indonesia yaitu karena banyaknya ragam variasi alat musik dan lokasi stan Indonesia yang strategis.

“Beragam variasi alat musik dengan presentasi produk yang atraktif serta lokasi stan yang strategis membuat para pengunjung antusias dan tertarik untuk datang ke Paviliun Indonesia. Khususnya dengan popularitas alat musik gitar yang merupakan produk yang memiliki sisi seni kreatif dan bernilai tambah,” ujarnya.

The NAMM Show 2023 akan kembali diselenggarakan di Anaheim, California. ITPC Los Angeles Indonesia berencana untuk berpartisipasi kembali dan memperluas promosi alat musik, aksesori, dan teknologi musik asal Indonesia. Nantinya, ITPC Los Angeles juga akan membawa lebih banyak pegiat dari industri musik tanah air.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
31o
Kurs