Rabu, 24 April 2024

Realisasi Penanaman Modal Triwulan II Provinsi Jatim Naik, Lebih Tinggi dari Pertumbuhan Investasi Nasional

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi peti kemas yang akan diekspor. Foto: Kemenkeu

Realisasi investasi triwulan II tahun 2022 di Jawa Timur sebesar Rp 29,9 triliun. Pencapaian tersebut mengalami kenaikan dari triwulan II tahun 2021 (y-o-y) sebesar 69,2 persen. Angka ini sekaligus melebihi pertumbuhan investasi nasional sebesar 35,5 persen.

Rincian kenaikan investasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 11,3 triliun atau tumbuh 198,1 persen dari triwulan II tahun 2021 (y-o-y). Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 18,6 triliun dengan peningkatan 34,1 persen (y-oy).

Dari capaian realisasi pada triwulan II diakumulasi dengan triwulan I, maka target investasi Jatim di tahun 2022 sebesar Rp80 triliun, telah terpenuhi sebesar 66,9 persen target RPJMD 2019-2024.

Atas capaian tersebut, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, ini merupakan bukti bahwa iklim investasi di Jatim sangat kondusif. Sehingga, penanam modal baik dari luar maupun dalam negeri dapat terealisasi dengan baik. Bahkan, dengan pertumbuhan yang telah terealisasi, pihaknya yakin target investasi Jatim 2022 akan dapat tercapai maksimal.

“Alhamdulillah, melalui sinergi dan kolaborasi seluruh elemen strategis Jawa Timur dalam memulihkan perekonomian pascapandemi Covid-19, realisasi investasi yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan kenaikan signifikan pada triwulan II ini dari triwulan I tahun 2021 (y-o-y),” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (3/8/2022).

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, terdapat lima negara yang berkontribusi tertinggi terhadap investasi di Jatim. Antara lain Amerika Serikat dengan share 43,8 persen dan total realisasi mencapai Rp4,94 Triliun. Kemudian ada Hongkong yang memiliki share 19,2 persen dengan realisasi Rp2,16 triliun, disusul Singapura dengan share 15,1 persen dengan realisasi Rp1,70 triliun. Juga ada Jepang yang memiliki share 9,7 persen dengan realisasi Rp1,01 triliun dan terakhir Samoa Barat memiliki share 2,4 persen dengan Rp0,28 triliun.

“Pertumbuhan investasi ini harus terus diiringi dengan promosi untuk menarik kepercayaan lebih banyak investor. Dengan tumbuhnya investasi di Jatim, kita berharap akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim semakin bergairah,” ujar Gubernur Khofifah.

Berdasarkan sektor realisasi investasi dalam realisasi pada periode ini didominasi oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan perkantoran (13,6 persen), industri makanan (11,9 persen), industri kertas dan percetakan (9,6 persen), hotel dan restoran (9,1 persen), serta industri kimia dan farmasi (8,6 persen).

Sementara struktur sektor pembangun PMA yang dominan meliputi, Pertambangan (40,7 persen), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (22,2 persen), Industri Makanan (10,7 persen), Industri Kimia dan Farmasi (10,3 persen), dan Industri Lainnya (3,7 persen).(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
28o
Kurs