Jumat, 3 Mei 2024

Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Isu Perlambatan Kenaikan Bunga Fed

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi, Kurs Rupiah menguat. Grafis: suarasurabaya.net

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (27/10/2022), berpotensi menguat di tengah isu perlambatan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Rupiah pagi tadi melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.564 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.563 per dolar AS.

Ariston Tjendra Pengamat pasar uang saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis pagi mengatakan, saat ini sedang berkembang ekspektasi bahwa The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya mulai Desember 2022 mendatang.

“Ekspektasi ini mendorong pasar melepas aset dolar dan masuk lagi ke aset berisiko termasuk rupiah dan bisa mendorong penguatan nilai tukar rupiah lagi hari ini terhadap dolar AS,” ujar Ariston.

Kendati demikian, lanjut Ariston, di sisi lain pasar masih mewaspadai kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. “Kekhawatiran ini mendorong kenaikan harga aset berisiko menjadi tertahan,” kata Ariston.

Data ekonomi yang melemah memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju siklus kenaikan suku bunganya.

Pedagang dan ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) keempat kalinya berturut-turut pada pekan depan, tetapi ada spekulasi yang berkembang bahwa bank sentral akan memperlambat kenaikan suku bunga menjadi 50 bps pada Desember 2022.

Pandangan bahwa The Fed dapat mulai berubah arah pada Desember, diperkuat oleh data pada Selasa (25/10/2022) kemarin, yang menunjukkan harga rumah AS merosot pada Agustus karena lonjakan suku bunga KPR melemahkan permintaan.

Data penjualan rumah keluarga tunggal baru AS juga turun pada September 2022, dan data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih rendah, mendukung pandangan bahwa kenaikan suku bunga The Fed sudah bekerja terhadap ekonomi terbesar di dunia itu.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak ke arah Rp15.500 per dolar AS dengan potensi resisten Rp15.600 per dolar AS.

Sebelumnya, pada Rabu (26/10/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 60 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp15.563 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.623 per dolar AS. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs