Kamis, 2 Mei 2024

Bisnis Kuliner Indonesia di Luar Negeri Perlu Akses Pembiayaan yang Mumpuni

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi kuliner Indonesia. Foto: Freepik

Anggara Hayun Anujuprana Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, akses pembiayaan menjadi salah satu hal penting bagi berjalannya bisnis kuliner Indonesia di luar negeri.

“Kami sadar akses pembiayaan merupakan salah satu hal yang krusial bagi kelangsungan bisnis kuliner Indonesia di luar negeri,” ujar Anggara dikutip dari Antara, Rabu (28/6/2023).

Dia mengingatkan para pelaku usaha bisa meraih potensi pasar yang peluangnya sangat besar dengan memperkuat etalase kuliner Indonesia di luar negeri. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Program Indonesia Spice Up the World (ISUTW) tahun 2021.

Kemenparekraf kemudian menginisiasi program Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar) mengetahui pentingnya pengembangan bisnis kuliner Indonesia di luar negeri.

IndoStar merupakan platform akses pembiayaan pertama bagi pendewasaan bisnis kuliner Indonesia di luar negeri. Program itu juga dirancang dengan tujuan mendukung program nasional Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

Pada Selasa (27/6/2023), Kemenparekraf juga mengadakan talkshow secara daring sebagai salah satu bagian dari rangkaian program IndoStar. Acara itu melibatkan 50 peserta program IndoStar yang lolos kurasi, yaitu para diaspora pelaku usaha bisnis kuliner Indonesia yang berada di 24 negara.

Bekerja sama dengan MBN Consulting, talkshow mengangkat tema “inspirasi ekspansi bisnis kuliner Indonesia di luar negeri”.

Talkshow itu menghadirkan para pakar kuliner sebagai pembicara antara lain Robert Manan Chairman of Manan Foundation, Optima Adji Hoesodo President Director PT Aji Caraka, serta Afit Dwi Purwanto Founder-CEO Holycow Group.

Anggara berharap para peserta dapat memanfaatkan peluang yang ada dan terlibat aktif dalam program IndoStar lewat talkshow tersebut.

“Dengan semangat kolaborasi dan upaya bersama, kita dapat mengangkat bisnis kuliner Indonesia di luar negeri ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” tutur Anggara.

Indriani D. Laratu Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program ISUTW Kemenparekraf juga berharap peserta bisa mendapatkan inspirasi dan wawasan lewat kegiatan talkshow, terutama dalam menghadapi tantangan dan menerapkan strategi pengembangan bisnis kuliner Indonesia di luar negeri.

“Para peserta sangat antusias mengikuti acara ini, mereka mendapatkan insight dari para culinary expert seperti bagaimana strategi memasarkan sebuah produk yang efektif,” ucap Indriani.

Selanjutnya, ungkap Indriani, pihaknya juga akan memfasilitasi pemberian materi terkait cara mendapatkan penghasilan, menerapkan digitalisasi bisnis, hingga mengaplikasikan financial engineering seperti menghitung cost of goods sold (COGS) dalam sebuah perusahaan.(ant/bnt/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs