Minggu, 28 April 2024

Kemenperin Terus kembangkan Selulosa Sebagai Bahan Baku Berkelanjutan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Doddy Rahadi Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin. Foto: Antara

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) terus mengembangkan potensi selulosa sebagai bahan baku industri yang berkelanjutan.

Doddy Rahardi Kepala BSKJI Kemenperin mengatakan pihaknya telah memiliki satuan kerja Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Selulosa yang berperan untuk mendukung peningkatan daya saing industri termasuk industri pengolahan selulosa.

“Pulp dan kertas merupakan produk konvensional dari industri pengolahan selulosa. Di luar itu, produk-produk seperti peralatan perawatan pribadi, suku cadang kendaraan, obat-obatan, bahan konstruksi, dan elektronik juga terdiri dari selulosa dan turunannya. Sehingga masih banyak yang potensial untuk dikembangkan,” ujar Doddy, Jumat (26/6/2023) seperti dikutip Antara.

Selulosa disebut sebagai plastik berkelanjutan masa depan karena sifatnya yang membentuk biokomposit dengan termoplastik. Untuk itu, Pemerintah mendorong pemakaian komposit untuk menciptakan produk yang kuat, namun berkelanjutan.

Menurut Doddy, saat ini teknologi fabrikasi, daur ulang dan perluasan peluang penggunaan produk akhir, telah memberikan dorongan pasar industri selulosa.

“Dengan demikian, pada tahun-tahun mendatang, aplikasi selulosa akan meningkat dengan industri pengguna akhir yang dapat mensubstitusi (menggantikan) produk berbasis minyak bumi ke sumber yang berkelanjutan untuk bahan baku atau dikenal sebagai biorefinery. Produk-produk ini mampu meminimalkan limbah, mengoptimalkan bahan baku, dan memaksimalkan keuntungan dari biomassa itu sendiri,” tutur Doddy.

Untuk memperluas layanan selulosa, BBSPJI Selulosa Kemenperin pun telah menggelar Temu Bisnis Industri berjudul “Peran Layanan Jasa BBSPJI dalam Peningkatan Daya Saing Industri Nasional” pada Selasa (27/6/2023) lalu.

Hendra Yetty Kepala BBSPJI Selulosa Kemenperin mengatakan, lewat kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi sarana komunikasi dengan asosiasi industri, perusahaan industri dan pengguna layanan jasa teknis lainnya dalam pengembangan jasa layanan oleh BBSPJI Selulosa Kemenperin.

“Dalam mendukung daya saing industri, BBSPJI Selulosa memberikan pelayanan jasa industri seperti pengujian, kalibrasi, sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikasi industri hijau, verifikasi (inspeksi) recycle content untuk keperluan ekspor, konsultansi, optimalisasi pemanfaatan teknologi serta pendampingan teknis yang diharapkan menjadi solusi pemecahan masalah industri selulosa,” ujar Yetty.

Adapun sekarang tengah dibentuk Lembaga Verifikasi/Validasi Gas Rumah Kaca (LVV GRK), Lembaga Penjaminan Halal (LPH) dan Lembaga Verifikasi TKDN. BBSPJI Selulosa juga menyediakan pelayanan konsultansi, pendampingan teknis serta optimalisasi pemanfaatan teknologi industri.

Dalam laporan Kemenperin, pada akhir triwulan I 2023, industri kertas dan barang dari kertas menunjukkan kinerja baik dengan nilai ekspor sebesar 768,38 juta dolar AS atau naik 11,17 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2022.

Sedangkan, impor turun nilainya sebesar 4,01 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2022. (ant/bnt/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs