Sabtu, 4 Mei 2024

Minyak Naik Tipis di Awal Perdagangan Asia Imbas Optimisme OPEC

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Harga minyak naik, grafik panah tumbuh. Foto: Antara

Harga minyak sedikit meningkat pada awal perdagangan di Asia Jumat (11/8/2023). Ini disebabkan oleh optimisme dari kelompok produsen OPEC mengenai permintaan minyak yang akan tetap kuat hingga tahun 2024. Selain itu, ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi global yang meningkat juga turut mendukung kenaikan tersebut.

Melansir Antara, minyak mentah berjangka Brent menguat 7 sen menjadi diperdagangkan di 86,47 dolar AS per barel pada pukul 00.17 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediatecrude (WTI) AS naik 12 sen menjadi diperdagangkan pada 82,94 dolar AS per barel.

Sejak Juni, kedua harga patokan minyak terus mengalami kenaikan, di mana minyak mentah WTI mencapai level tertinggi dalam tahun ini pada hari Kamis (10/8/2023), sementara harga minyak Brent juga mencapai puncaknya sejak bulan Januari.

Harga telah menguat didukung perpanjangan pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia, di samping kekhawatiran pasokan yang didorong oleh potensi konflik antara Rusia dan Ukraina di wilayah Laut Hitam yang mengancam pengiriman minyak Rusia.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengatakan pada Kamis (10/8/2023) bahwa mereka memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,44 juta barel per hari pada tahun 2023. Kedua perkiraan tersebut tidak berubah dari bulan lalu.

Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi yang “solid” di tengah perbaikan berkelanjutan di China diperkirakan akan mendorong konsumsi minyak, tambahnya.

Juga mengangkat sentimen pasar, data harga konsumen AS untuk Juli pada Kamis (10/8/2023) memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga yang agresif.

Mengimbangi pendorong harga naik ini sampai batas tertentu, data minggu ini menunjukkan sektor konsumen di China jatuh ke dalam deflasi dan harga gerbang pabrik memperpanjang penurunan pada Juli, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar kedua di dunia itu. (ant/dvn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
28o
Kurs