Sabtu, 4 Mei 2024

PLN Jawa Timur Targetkan Penambahan 75 Persen Energi Baru Terbarukan pada 2030

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
PLTM Sumberarum di Banyuwangi. Foto: PLN Jatim Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Sumberarum di Banyuwangi. Foto: PLN Jatim

Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan tiga hal untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Langkah konkrit implementasi dilakukan melalui RUPTL paling hijau, dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Agus Kuswardoyo General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 75 persen pada tahun 2030. Tak hanya itu, PLN juga melakukan captive grid di Jawa Timur untuk sektor makanan dan minuman, manufaktur, pulp dan kertas serta petrokimia.

“Potensi dari berbagai sektor yang bisa digenjot untuk penggunaan energi hijau ini sekitar 240 MW,” kata Agus dalam Roadshow Just Energy Transition, Selasa (27/2/2024).

Tidak berjalan sendiri, PLN menggandeng Independent Power Producer (IPP) atau perusahaan yang dibentuk sponsor atau konsorsium untuk melaksanakan perjanjian jual beli listrik dengan PLN, untuk pengembangan EBT di Jawa Timur hingga 2040.

“Untuk Jawa Timur kami berfokus pada upgrade kapasitas pembangkit di 32 lokasi hingga tahun 2027, penggantian baterai menjadi lithium ion di 22 lokasi dan dedieselisasi Hybrid PLTS di 10 lokasi kepulauan,” terang Agus.

Sementara itu untuk mencapai transisi energi yang berkeadilan, Agus menambahkan tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan serta dampak sosial harus turut diperhatikan.

“Keterlibatan swasta dalam pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan yang hijau dan dampaknya terhadap perkembangan ekonomi daerah juga perlu turut dipertimbangkan. Saat ini, PLN merencanakan 51,5persen pembangkit merupakan EBT dan 64,8 persen porsinya dikembangkan swasta,” terang Agus.

Di Jawa Timur kondisi kelistrikan terkoneksi dengan Jawa Bali, daya mampu sebesar 9.999 MW dengan beban puncak sebesar 6.502 MW dan cadangan daya 2.259 MW. Turut berkontribusi energi bersih di Jawa Timur sebanyak 23 pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga sampah, dan pembangkit listrik tenaga minihidro.

Dalam kesempatan yang sama, Adhityani Putri, perwakilan Just Energy Transition Partnership Indonesia (JETPI), menyatakan kesiapan sinergi erat bersama PLN melalui pendanaan global untuk mengakselerasi proyek transisi energi.

“Mengapa proses transisi energi itu harus berkeadilan karena mempertimbangkan kehidupan dan penghidupan masyarakat terdampak di setiap tingkat perjalanan transisi energi sehingga tidak ada satu pun yang tertinggal,” pungkas Adhityani.(iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs