Sabtu, 27 April 2024

Di Lumajang, Guru Juga Terlibat Bullying

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kasus Bullying atau tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan rupanya juga dilakukan para pendidik di Lumajang.

Gatot Suprabowo Sekretaris P2TP2A (Pusat Perlindungan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (11/10/2014), mengatakan bahwa untuk kasusBullying secara umum pihaknya juga memperhatikannya. “Apalagi, akhir-akhir ini mencuat ke permukaan berbagai kasus yang berdampak terhadap kondisi psikhis anak ini,” katanya.

Dari penanganan dan pemantauan yang dilakukan lembaganya, masih kata pria yang juga Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Kabupaten Lumajang ini, pihaknya mendapatkan laporan adanya kasus Bullying yang terjadi menimpa anak didik dan ironisnya dilakukan tenaga pendidiknya sendiri.

“Kasus itu kita ketahui terjadi di Sawaran, wilayah Kecamatan Kedungjajang. Kami (P2TP2A, red) juga telah mendapatkan informasi terkait kasus Bullying tersebut, sehingga memperkuat kita bahwa pressure secara psikhis maupun fisik yang berdampa terhadap psikologis anak di Lumajang itu memang terjadi. Secara intensif, kami menangani juga kasus ini,” papar Gatot Suprabowo.

Dari kasus yang ditangani, diungkapkan Gatot Suprabowo, terjadi menimpa seorang siswa SD yang tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Sehingga, korban kemudian mendapatkan hukuman dari guru. Hanya saja yang disayangkan, oknum guru atau tenaga pendidik ini kemudian memerintahkan siswa, mulai dari kelas satu sampai kelas enam untuk mencubit tubuh korban.

“Korban yang menderita tekanan psikhis maupun fisik ini, sempat datang ke P2TP2A untuk melaporkan dan meminta pendampingan. Menurut kami, kekerasan itu sudah lebih dari kasus Bullying semata. Karena sudah terjadi kekerasan secara fisik yang dilakukan bersama-sama atas perintah oknum guru tersebut,” ujarnya.

Gatot Suprabowo berharap, masyarakat yang sejauh ini belum memahami betul apa kasus Bullying dan apa kategorinya, mengundang keprihatinan dan membuat kegiatan sosialisasi kepada masyarakat. “Sementrara ini, kita mencoba melakukan pendekatan ke masing-masing sekolah agar supaya kasus Bullying tidak terjadi di Kabupaten Lumajang. Karena disinyalir dimungkinkan bisa terjadi di kalangan anak-anak didik di sekolah itu sendiri. Itu perhatian kami,” ujarnya.

Untuk itu, P2TP2A mencoba untuk melakukan pendekatan ke masing-masing lembaga sekolah guna mencegah agar peristiwa-peristiwa semacam itu tidak terulang kembali.(her/fik)

Teks Foto :
– Gatot Suprabowo.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs