Senin, 20 Mei 2024

Semburan Abu Bromo Semakin Tebal

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Semburan asap yang membawa material abu vulkanik dari kawah Gunung Bromo hingga, Sabtu (12/12/2015). Foto: Sentra FM.

Semburan asap yang membawa material abu vulkanik dari kawah Gunung Bromo hingga, Sabtu (12/12/2015) terpantau semakin tebal. Asap yang membawa abu vulkanik ini tersembur kuat hingga ketinggian 200 meter sampai 400 meter di atas permukaan kawah (mdpk).

Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada Sentral FM mengatakan, laporan dari petugas PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menunjukkan jika asap kelabu tebal menyembur dengan tekanan sedang sampai kuat, mengarah ke barat dan barat daya.

“Semburan abu bisa terpantau secara visual dengan jelas karena cuaca cerah. Angin juga dilaporkan tenang dengan suhu antara 11 sampai 15 derajat celcius. Sedangkan dari pantauan seismik, kegempaan tremor tetap tinggi dengan skala 3 mm sampai 20 mm dan dominan pada 5 mm,” kata Ayu Dewi Utari.

Sementara itu, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang juga masih mewaspadai dampak hujan abu akibat semburan material vulkanik yang terbawa asap Gunung Bromo yang semakin kuat.

Setelah sebelumnya BPBD mendistribusikan masker kepada masyarakat Desa Argosari, Kecamatan Senduro, kali ini stok masker juga didistribusikan ke Desa Ranupani di wilayah Kecamatan yang sama.

Wawan Hadi Siswoyo Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang mengatakan, stok masker yang didistribusikan ke Desa Ranupani sebanyak 2.500 lembar.

“Stok masker ini kita serahkan perangkat Desa Raupani yang sewaktu-waktu bisa dibagikan kepada masyarakat jika terjadi guyuran hujan abu,” kata dia.

Ia juga mengungkapkan, untuk upaya penanggulangan hujan abu akibat peningkatan status vulkanik Gunung Bromo, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah memobilisasi relawan di Desa-Desa yang dimungkinkan terdampak karena wilayahnya berbatasan langsung dengan area bencana.

Relawan bencana ini ditempatkan di Desa Argosari dan Ranupani, Kecamatan Senduro dan sejumlah Desa di wilayah Kecamatan Gucialit. Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi hujan abu, relawan bisa segera melaporkan situasinya hingga BPBD bisa melakukan penanggulangan secara cepat.

Tidak hanya itu, BPBD Kabupaten Lumajang bersama 4 daerah lain yang berada di sekeliling Gunung Bromo juga telah menggelar rapat koordinasi untuk membawa rekontijensi dan rencana operasi mengantisipasi bencana Gunung Bromo.

Dari pemetaan ini, BPBD Kabupaten Lumajang menetapkan sejumah Desa berbatasan dengan Bromo dengan jumlah penduduk yang menjadi wilayah terdampak. Selain itu, juga dilakukan pemasangan papan petunjuk evakuasi di Desa-Desa tersebut sehingga memudahkan mobilisasi warga jika terjadi pengungsian. (her/dop)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
32o
Kurs