Jumat, 25 Oktober 2024

Unesco Promosikan Solusi Inovatif Pengelolaan Air Berkelanjutan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Audrey Azoulay Direktur Jenderal UNESCO. Foto: Unesco Audrey Azoulay Direktur Jenderal UNESCO. Foto: Unesco

Unesco mempromosikan kerja sama internasional dan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan air global yang mendesak pada World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-24 Mei di Bali, Indonesia.

“Seiring dengan meningkatnya kelangkaan air dan perubahan iklim yang bervariasi, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kerja sama internasional untuk mengukur dan mengelola sumber daya air secara bersama dan berkelanjutan,” kata Audrey Azoulay Direktur Jenderal UNESCO dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Senin (20/5/2024).

Audrey menuturkan forum yang dipimpin bersama oleh Unesco mengangkat tema “Air untuk Kemakmuran Bersama” tersebut akan mempertemukan para pembuat kebijakan, ilmuwan, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk mencapai komitmen global dalam ketersediaan dan kerja sama pada isu air.

Organisasi Keilmuan, Pendidikan dan Kebudayaan PBB itu akan menekankan hubungan penting antara pengelolaan air dan gangguan iklim, sembari menyoroti bahwa peningkatan kerja sama yang ditingkatkan dan pengumpulan data lebih baik dapat mengarahkan dunia menuju keamanan dan ketahanan air.

Unesco juga akan fokus pada tiga tujuan utama yakni meningkatkan kerja sama pada pengelolaan air, meningkatkan pengetahuan dan pengumpulan data, serta meningkatkan pendidikan dan kesadaran mengenai isu-isu terkait air.

Kerja sama di bidang perairan lintas batas, beber Audrey, dapat dimulai dari mengidentifikasi sumber air bersama. Sebagai pemimpin dalam pemantauan akuifer lintas batas, Unesco telah membantu mengidentifikasi sistem lintas batas di 153 negara, yang mencakup 468 akuifer dan 286 sungai dan danau.

Namun, hanya sebagian kecil negara-negara tepi sungai yang memiliki perjanjian lintas batas. Praktik terbaik salah satunya terjadi di di Daerah Aliran Sungai (DAS) Senegal pada Bendungan Manantali yang dikelola secara kolektif oleh Otoritas Pembangunan Wilayah Sungai Senegal.

Kemudian dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pengumpulan data tentang air, Unesco memainkan peran penting dalam menyelaraskan dan menyediakan data dan pengetahuan tentang air melalui “Sistem Jaringan Informasi Air” yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.

Sedangkan dari segi peningkatan kesadaran dan pemahaman terhadap isu air, Unesco menilai adanya urgensi dalam melatih generasi baru bagi profesional di bidang air yang dapat memberikan saran kepada pemerintah untuk menerapkan kebijakan air, dan juga mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, politik, kesehatan dan pertanian. (azw/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 25 Oktober 2024
36o
Kurs