Jumat, 17 Mei 2024

Wacana Full Day School, Prinsipnya Siswa Harus Tetap Enjoy

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Wacana Full Day School yang digulirkan Muhadjir Effendi Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) RI, sejauh ini masih belum jelas apakah akan diterapkan segera ataukah tidak. Namun kontroversi pola pembelajaran sehari penuh bagi siswa SD dan SMP ini, terus mengundang pendapat dari berbagai kalangan.

Ir Imam Surjadi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (13/8/2016) mengatakan, bahwa sejauh ini belum ada instruksi dari pusat melalui Kemendikbud RI, terkait penerapan sistem Full Day School ini. “Prinispnya daerah masih menunggu apa dan bagaimana, soal Full Day School nanti,” katanya.

Ia mengungkapkan, kalau instruksinya sudah jelas, maka apa dan bagaimana penerapan pola pembelajaran dengan sistem Full Day School ini tentu akan diatur sesuai petunjuk tehnisnya. Apalagi sampai saat ini belum ada instruksi apapun dari Kemendikbud, terkait hal itu.

“Daerah tentunya juga akan melihat aturannya terlebih dulu, Full Day School akan diterapkan di jenjang sekolah tingkat apa. Pak menteri baru melempar-lempar wacana saja. Ingin melihat tanggapan masyarakat dan nanti mengambil apa yang bisa diterima semua pihak,” ujarnya.

Imam Surjadi berpendapat, jangan sampai pola pembelajaran seharian penuh nantinya justru membebani anak. Dispendik Kabupaten Lumajang akan mempersiapkan untuk mengemas pola pembelajaran yang akan diterapkan jika nantinya Full Day School benar-benar diberlakukan.

“Idealnya kalau Full Day School diterapkan, tergantung juga dari pusat. Kalau memungkinkan jam efektifnya tetap. Baru kelebihannya ditambahkan muatan-muatan yang lain. Semuanya akan kita sesuaikan dengan petunjuk dari pusat. Kita sesuaikan dan kita imbangkan, agar jam efektifnya tetap. Baru kelebihannya kita tentukan kemudian,” katanya.

Dengan harapan anak didik bisa tetap enjoy dengan pemberlakuan jam belajar seharian penuh di sekolah tersebut. Namun ia juga mengingatkan, jika wacana ini belum ada kepastiannya.

“Kepastiannya seperti apa, kita kan belum tahu. Kalau sekolah yang bisa monggo, kalau tidak bisa monggo. Apalagi saat ini juga ada sekolah yang telah menerapkan Full Day School karena orang tuanya bekerja seharian dan mereka merasa lebih aman anaknya bersekolah dengan sistem tersebut. Namun belum tentu semua orang tua seperti itu juga,” ujarnya.

Namun, jika kebijakan Full Day School ini nantinya diberlakukan untuk seluruh sekolah, ia menekankan bahwa prinsipnya bagaimana untuk menjaga agar anak tetap enjoy belajar di sekolah. “Kalau dari pagi pelajaran terus, ya pagi mumet anak,” katanya.

Kombinasi materi pelajaran yang akan diberikan dalam penambahan jam memasuki siang sampai petang hari, ditekankan Imam Surjadi, penting untuk membuat anak tetap senang belajar di sekolah. Yakni dengan menambahkan muatan-muatan lokal.

Seperti contohnya kegiatan pramuka, menyanyi, menari, sehingga anak bisa sambil bermain. “Seperti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Atau tambahan pelajaran bisa bidang keagamaan, sehingga anak enjoy dan bisa membentuk karakter mereka juga,” ujar Imam Surjadi. (her/iml)

Teks Foto :
– Ir Imam Surjadi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
25o
Kurs