Jumat, 3 Mei 2024

Bos Emirates Heran Jet Tempur Tak Cegat MH370

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Tim Clark bos Emirates Airline heran mengapa tidak ada pesawat tempur yang mencegat Boeing B-777-200ER Malaysia Airlines penerbangan MH370 ketika pesawat itu menyimpang dari rute asli penerbangannya.

Seperti melansir dari Antara, Selasa (3/6/2014), Clark mengatakan, informasi mengenai MH370 itu diperlukan sebelum industri penerbangan mengubah prosedur penjejakan pesawat.

Bos Emirates itu berkata kepada The Australian Financial Review pada konferensi tahunan di Doha, MH370 semestinya dicegat pesawat tempur jika terbang menyalahi rutenya di atas negara lain.

“Jika Anda terbang dari London ke Oslo dan kemudian di atas Laut Utara Anda berbelok mengarah ke barat ke Irlandia, dalam dua menit Anda akan dikelilingi (pesawat tempur) Tornado, Eurofighter, dan sejenisnya,” kata dia.

Komentarnya ini disampaikan menyusul konferensi Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengenai cara meningkatkan pelacakan pesawat terbang melalui transmisi data penerbangan dan teknologi untuk memonitor pergerakan pesawat.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) juga membentuk kelompok kerja guna mengeksplorasi metode pelacakkan pesawat.

“Dalam pandangan saya, kita semua tertarik masuk ke pusaran bahwa ‘kita mesti mengungkapkan hal ini’,” kata Clark.

Dia mengibaratkan upaya menyempurnakan metode pelacakan pesawat setelah misteri MH370 sebagai berusaha mencegah sesuatu terjadi ketika semuanya telah terjadi.

“Kita perlu tahu lebih banyak mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat ini dan melakukan analisis forensik detik demi detik. Saya kira kita akan menyingkapkannya dan sampai ke pokok masalah,” kata Clark seperti dikutip AFP.

Sementara itu CEO IATA, Tony Tyler, menyatakan hilang tanpa jejak pesawat terbang seperti MH370 adalah hal aneh dalam sejarah penerbangan modern. “Jangan terjadi lagi,” kata dia.

IATA, kata dia, melangkah lebih jauh melalui Proyek Manajemen Data Penerbangan Global yang akan menyediakan sumber data paling besar bagi operasionalisasi penerbangan dunia.

“Fokus sekarang adalah menjejak pesawat terbang ketimbang menyajikan data seketika karena Anda cuma akan berakhir dengan sejumlah data, jika yang terakhir itu yang Anda pilih,” kata Tyler seperti dikutip The Age. (ant/dwi/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
25o
Kurs