Sabtu, 18 Mei 2024

Kejahatan Pecah Kaca Tak Lepas Dari Urusan Perut

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Trend kejahatan ordinary seperti pecah kaca mobil menurut I Wayan Titip Sulaksana Praktisi Hukum Unair tidak lepas dari urusan perut. Selama himpitan ekonomi ada, maka pelaku kejahatan terus akan mencari celah dan trend kejahatan baru untuk mendapatkan uang.

Wayan mencontohkan, bagaimana penegakan hukum yang keras dan tegas di Arab Saudi perlu diberlakukan supaya kejahatan jalanan bisa diminimalisir. Di Arab Saudi saat para PKL meninggalkan dagangannya untuk melaksanakan ibadah akan tetap aman. Namun jika ini dilakukan di Indonesia maka dagangan PKL ini dipastikan akan amblas.

“Ini karena sanksi pidana atau hukum syariat di Arab Saudi begitu berat seperti untuk tindakan pencurian akan dihukum potong tangan. Jadi pelaku tidak berani untuk melakukan penyimpangan dan paling banyak pasti para pendatang,” kata I Wayan Titip pada Radio Suara Surabaya, Selasa (15/4/2014).

Trend kejahatan pecah kaca, kata dia, tidak akan seterusnya terjadi karena para pelaku kejahatan selalu berganti-ganti trend sesuai dengan kondisi di lapangan. Kejahatan terjadi karena ada niat, kesempatan, keberanian dan keberuntungan.

“Kejahatan pecah kaca itu bisa terjadi karena mungkin kita sudah diikuti sampai ke tempat tujuan. Sebabnya masih tetap karena himpitan ekonomi, dengan kondisi kehidupan di kota besar seperti Surabaya sulitnya cari kerja dan ketrampilan yang kurang. Sehingga satu-satunya cara dengan jalan pintas berbuat kejahatan,” ujarnya.

Jumlah aparat penegak hukum dengan tugas yang diembannya dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk memang sangat kurang. Padahal masih banyak tenaga kepolisian yang dibutuhkan untuk patroli.

“Selain itu dibutuhkan penegakan hukum yang keras dan tegas, jangan mendiskriminasikan warga serta tidak pandang bulu karena semua sama di mata hukum,” ujar dia.

Lalu apa yang harus dilakukan supaya kejahatan jalanan pecah kaca mobil ini tidak semakin meluas? Kata Wayan, jangan buat orang lain tertarik untuk berbuat kejahatan pada kita seperti mempertontonkan kekayaan kita di muka umum.

“Kalau kita bawa mobil, janganlah taruh barang berharga di dalam mobil. Tapi taruhlah di tempat yang aman karena kaca mobil itu bisa memperlihatkan apa yang ada di dalamnya,” kata dia.

Selain itu, jadilah polisi bagi diri sendiri dan keluarga serta meningkatkan kegiatan patroli untuk memberi efek jera pada pelaku kejahatan. (dwi/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
28o
Kurs