Muntiani pengajar yang juga kepala sekolah SMAN 14 Surabaya, mengakui bahwa TPP meski diterima 3 bulan sekali tetap saja memberikan manfaat bagi pengajar.
“Paling tidak uang belanja nambah. Kami memang sudah menerima gaji bulanan. Tapi kalau ditanya cukup atau tidak, relatif kan jawabannya? Dan TPP memang bermanfaat sekali buat kami ini,” terang Muntiani.
Ditanya berapa jumlah TPP yang diterimanya, Muntiani menolak menjawab, lantaran menurutnya jumlah antara satu pengajar dengan pengajar lainnya memang tidak sama.
“Janganlah disebutkan nominalnya. Yang penting bisa menambah uang belanja dan untuk kebutuhan sehari-hari. Tentunya dana TPP ini juga dirasakan manfaatnya bagi pengajar dan guru pastinya,” lanjut Muntiani.
Ditemui ditempat berbada M. Syaiful Arif pengajar di SMAN 4 Surabaya membenarkan bahwa dirinya menerima TPP, dan dipastikan bisa menambah uang kebutuhan sehari-hari maupun bulanan.
“Lumayan gitu jumlahnya. Dan yang paling penting bisa nambah uang kebutuhan sehari-hari maupu untuk kebutuhan bulanan. Sejak pertama menerima TPP sampai bulan ini tidak ada masalah. Lancar kok,” ujar M. Syaiful Arif.
Bagi M. Syaiful Arif uang TPP tidak ubahnya seperti tabungan rutin yang bisa diandalkan untuk menutup kebutuhan-kebutuhan atau kekurangan dana belanja bulanan yang kadang memang bertambah jumlahnya.
“Kebutuhan bulanan kadang tidak terduga jumlahnya dan tiba-tiba kurang. Kalau sudah demikian, dana TPP itu bisa diandalkan. Orang Jawa bilang: iso dijagakno untuk nutup kebutuhan itu,” tegas M. Syaiful Arif saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (26/3/2014).(tok/ipg)
Teks foto:
-Aktivitas belajar di sebuah kelas.
Foto: guraru.com
NOW ON AIR SSFM 100
