Jumat, 19 April 2024

Hubungan Indonesia-Brasil Menurun, Brasil Bisa Pusing

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Brasil juga akan berada dalam situasi rumit jika hubungan diplomatik antara Indonesia-Brasil memburuk. Hubungan memburuk ini satu diantara dampak penerapan hukuman mati terpidana narkoba di Indonesia. Hubungan Indonesia-Brasil jadi turun di tingkat diplomatik.

“Contoh gula kan banyak diimpor Indonesia dari Brasil. Tapi kalau Indonesia ambil dari Vietnam dan Thailand maka Brasil bisa pusing. Kalau memang ini serius bisa dikomunikasikan,” kata Djoko Susanto Dosen Hubungan Internasional Unair pada Radio Suara Surabaya.

Djoko juga mengatakan, reaksi negara-negara lain pada penerapan hukuman mati di Indonesia masih dalam batas terukur dan tidak ada dampak luar biasa. Meskipun akibat penerapan hukuman mati ini ada komplain dan desakan.

“Saya rasa ini jauh lebih baik daripada kemarin sedikit agak kehilangan arah seperti yang dilakukan Tonny Abott dan Brasil yang di luar kontrol. Justru karena itu kita berbesar hati dalam melihat Indonesia melawan narkotika,” kata dia.

Kata Djoko, kalau di Brasil lebih pada masalah komunikasi yang tidak cukup berlangsung baik. Dicontohkan saat pimpinan bukan malah meredam tapi menyampaikan informasi dengan emosional dan meledak-ledak. Masyarakat yang tidak memahami duduk persoalan bisa salam paham. Faktor kepemimpinan yang emosional bisa menyumbang carut marutnya hubungan.

“Brasil pasti memikirkan hubungan luar negerinya karena Brasil banyak impor ke Indonesia beberapa hasil pangan. Ketika Indonesia ancam batal pemesanan alutsista jadi pertimbangan Brasil,” ujar dia.

Oleh karena itu, kata Djoko, Indonesia harus mengirim sinyal ke luar negeri bahwa narkotika jadi persoalan serius.” Kita harus memikirkan jangan-jangan negara lain tidak mendukung tapi proses hukum Indonesia belum cukup kredible. Proses hukum sudah berlangsung dengan baik dan Indonesia sudah banyak hati-hati. Proses ini sudah selesai dan tidak ada celah untuk tarik ulang,” katanya.

Kata Djoko, ini sama halnya ketika WNI terancam hukuman mati. Apakah perlindungan negara berhenti atau tidak? Harus dilakukan dalam batas baru dan pastikan proses hukumnya berlangsung.

“Jangan main-main sama narkoba. Sekalipun WNI, kalaupun dia main-main dengan narkoba di luar negeri, Indonesia akan sulit untuk membelanya,” tambah dia. (dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs