Sabtu, 18 Mei 2024

Ini Manfaat Jika Anda Pernah Main Gobag Sodor

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi Permainan Gobag Sodor. Foto: desa-plajan.blogspot.com

Dolanan jaman dulu (jadul) yang satu ini memang sudah sangat jarang dilakukan. Padahal, dalam permainan Gobag Sodor ada nilai filosofi yang tinggi dan manfaat yang baik.

Suparman, Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Jawa Timur mengatakan permainan Gobag Sodor mengundang anak-anak untuk bergerak aktif. Sementara gerakan tubuh mereka melatih otot-otot, anak-anak para pemain juga diminta untuk berpikir cepat.

“Ini dapat melatih anak-anak selain bergerak aktif juga mampu mengambil keputusan dengan cepat. Karena keputusan itu diambil saat mereka sedang bergerak serta harus bisa mengatur supaya tidak bisa disentuh oleh lawan,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.

Tidak hanya itu, permainan ini juga mengajak anak-anak untuk aktif berkoordinasi dengan temannya untuk mencapai kemenangan. “Dengan permainan ini, anak-anak secara tidak langsung terlatih untuk bekerjasama dan berkoordinasi dengan temannya. Bila tidak mereka akan terkena lawannya, dan kalah,” katanya.

Permainan Gobag Sodor ini terkenal di Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan permainan ini berasal dari Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.

Prajurit kerajaan zaman dahulu punya permainan bernama sodoran sebagai latihan keterampilan berperang. Sodor adalah tombak dengan panjang kira-kira dua meter tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.

Permainan Gobag Sodor membagi pemain menjadi dua tim. Satu tim terdiri dari tiga hingga lima orang, atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim jaga dan tim yang lain akan menjadi tim lawan.

Anggota tim jaga akan menjaga lapangan. Tugas mereka menjaga garis horisontal dan garis batas vertikal agar lawan mereka tidak bisa melewati garis tersebut dan memasuki batas bebas.

Sedangkan tim yang menjadi lawan harus berusaha melewati baris-baris itu hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.

Dolanan jadul ini akan menjadi salah satu dolanan yang diselenggarakan di Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2015. Masyarakat Surabaya yang kangen dengan permainan ini bisa melakukannya bersama keluarga di helatan persembahan Suara Surabaya Media, Pemkot Surabaya, dan Polrestabes Surabaya.

Acara yang akan terselenggara pada 7 Juni 2015 di Sepanjang Jalan Tunjungan ini masih merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya ke-722, sekaligus peringatan Ulang Tahun Suara Surabaya Media yang ke-32. (den/fik)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
33o
Kurs