Jumat, 19 April 2024
Dianugerahi Bintang Mahaputera Utama

Sabam Sirait Bermetamorfosis Menjadi Seorang Negarawan

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Sabam Sirait beserta istri di Istana Negara, Kamis (13/8/2015). Foto: Dok. suarasurabaya.net

Negara Indonesia menganugerahi Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada sejumlah tokoh, yang langsung diberikan Joko Widodo Presiden di Istana Negara, sebagai bagian dari rangkaian kenegaraan dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan RI, (Kamis, 13/8/2015).

Di antara tokoh yang mendapat tanda kehormatan itu adalah Sabam Sirait. Sabam dianugerahi Bintang Mahaputera Utama. Pria kelahiran 13 Oktober 1936 ini merupakan tokoh politik senior yang sudah bermetamorfosis menjadi seorang negarawan.

Terkait dengan tanda kehormatan yang diterima, Sabam berterimakasih kepada negara dan juga pemerintahan Joko Widodo. Sabam pun berharap tanda kehormatan ini memang benar-benar dilakukan melalui penelitian yang mendalam.

“Sebagai aktivis dan politisi, saya berterimakasih pada negara,” kata Sabam, yang merupakan salah seorang pendiri PDI pada tahun 1973, dengan nada merendah di Istana Negara.

Dalam kesempatan ini, Sabam mengimbau kepada Joko Widodo agar terus jujur dan bekerjakeras dalan menjalankan roda pemerintahan. Sabam sendiri mengenal Jokowi selama ini sebagai sosok yang bersih.

Terkait dengan kondisi negara saat ini, Sabam meminta agar pembangunan di Papua dan Aceh tidak boleh terlupakan.

“Pembangunan itu harus merata sehingga tujuan bernegara, yaitu kesejahteraan rakyat, bisa benar-benar tercapai,” kata Sabam.

Sabam adalah politisi yang mengalami masa pemerintahan tujuh Presiden; dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarmoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan kini Joko Widodo.

Di masa pemerintahan Soekarno, sebagai aktivis mahasiswa, Sabam sudah sering menyampaikan gagasan-gagasan bahkan dalam forum-forum mahasiswa internasional.

Selain kepada Sabam, negara juga memberi penghargaan kepada Buya Syafii Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah serta Franz Magnis Suseno budayawan. (jos/dop)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs