Paket kebijakan ekonomi pemerintah oleh beberapa pelaku pasar dinilai masih sebatas retorika.
Paket kebijakan ekonomi yang sudah mencapai jilid 12 dianggap belum memberikan perubahan yang signifikan.
Pernyataan pemerintah paket ini akan memberikan kemudahan izin usaha dan menjamin kestabilan harga, berbeda dengan fakta di lapangan.
Aviliani pengamat ekonomi mengatakan, paket kebijakan ekonomi Jokowi cukup transparan.
Tapi aparat di bawah yang belum terbiasa bekerja transparan belum siap melaksanakan paket kebijakan ini dengan sungguh-sungguh karenaa harus kenyamanan yang dinikmati selama ini.
Juga soal janji Jokowi yang akan menjungkirbalikkan harga kebutuhan masyarakat yang biasanya naik menjelang puasa dan lebaran juga belum terbukti.
Harga daging sapi dan ayam di pasar tetap saja naik. Bahkan harga daging sapi di Jakarta mencapai Rp150 ribu/ kg.
Kenaikan harga daging ini diikuti dengan naiknya harga telur, cabe dan bawang merah.
Menghadapi kritikan itu, Presiden siang ini akan mengadakan ratas terbatas untuk mengevaluasi 12 paket kebjakan ekonomi yang sudah digulirkan tersebut.
Soal harga daging, Jokowi mengintruksikan Menterinya menurun harga daging sapi dengan cara apapun.
Presiden tidak mau tahu bagaimana caranya yang penting harga daging menjelang lebaran harus turun di bawah Rp80 ribu/kg.
Sementara hasil pemantauan di beberapa pasar di Jakarta, harga beras, gula dan tepung masih cukup stabil, perbedaan harga di beberapa pasar masih dalam batas wajar.
Secara terpisah Darmin Nasution Menko Ekonomi menjelaskan, dikritik atau tidak dikritik, 12 paket kebijakan ekonomi ini harus dievaluasi.
Melalui evaluasi ini akan diketahui paket mana saja yang sudah berjalan dan yang masih jalan di tempat. (jos/dwi/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
