Minggu, 5 Mei 2024

Mogok Kerja Dua Hari, Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Perak Terhambat

Laporan oleh Tito Adam Primadani
Bagikan
Ilustrasi. Bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Foto : supplychainindonesia.com

Unjuk rasa Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dari Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI) dengan mogok kerja selama dua hari pada 24-25 Oktober, membuat aktifitas bongkar muat terhambat.

Edi Priyanto Humas Pelindo 3 mengatakan, salah satu tuntutan unjuk rasa tersebut terkait pengupahan yang menyalahi aturan.

“Selama ini TKBM yang hadir tidak sesuai dengan jumlah yang diminta. Misal yang hadir 5 orang namun minta pengupahan 10 orang,” kata Edi kepada Radio Suara Surabaya, Senin (24/10/2016).

Menurut Edi, latar belakang masalah ini bermula saat tanggal 18 Oktober lalu. Saat itu dibuat kesepakatan bersama antara Pelindo 3 dengan Ketum Koperasi TKBM. Isi kesepakatan yaitu akan diberlakukan pembayaran TKBM sesuai dengan daftar hadir.

Namun, kata Edi, Selama ini yang pekerja yang hadir tidak sesuai dengan jumlah pembayaran yang diminta.

“Kami sudah menyampaikan, karena ini terkait masalah hukum agar tidak jadi masalah nantinya, kalau kami melegalkan permintaan mereka pembayaran tidak sesuai dengan yang hadir, itu berarti kami melanggar hukum. Kami terbuka untuk berdiskusi, tetapi jangan sampai melanggar hukum,” ujarnya.

Selain itu, menurut Edi, pengunjuk rasa tersebut juga mempunyai tuntutan terkait Pelindo 3 Tanjuk Perak sebagai perusahaan bongkar muat.

“Padahal pelaksanaan bongkar muat oleh Pelindo sudah diatur berdasar Peraturan Kemenhub No 88 Tahun 2011 terkait izin usaha bongkar muat,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak pekerja TKBM sempat melakukan sweeping agar tidak ada aktifitas bongkar muat di Tanjung Perak Surabaya. Menurut Edi, Pelabuhan sebagai objek vital dan strategis sebagai pintu keluar masuk barang akan terganggu.

“Kami sudah mengantisipasi ketika TKBM tidak beroperasi, kita gunakan tim internal kami. Tetapi memang yang terjadi ada beberapa orang yang melakukan sweeping tenaga pengangkut. Kalau terganggu, ini akan berdampak. bukan lagi bicara Surabaya tetapi bicara negara lain. Ini kan terkait nama baik kita, karena ini perdagangan Internasional,” kata Edi.

Meskipun kondisi Terminal Jamrud terganggu, kata Edi, aktifitas bongkar muat di pelabuhan masih berjalan.

Untuk itu, pihaknya sudah meminta pengamanan kepada kepolisian untuk mengamankan kegiatan dan keselamatan di area bongkar muat ini. Edi juga sudah meminta aparat agar jangan sampai kegiatan unjuk rasa ini berdampak pada aktifitas bongkar muat. (tit/rst)

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
28o
Kurs