Sabtu, 27 April 2024

Risma Larut dalam Semarak Lomba Agustusan di Balai Kota

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Risma memberi semangat lomba balap karung, Sabtu pagi di Balai Kota. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Hujan di pagi hari tak menyurutkan kemeriahan lomba olahraga tradisional antar SKPD di halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (13/8/2016).

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya tampak menikmati kemeriahan lomba rangkaian menyambut hari kemerdekaan RI yang ke-71 ini. Mengenakan kaos oranye bertuliskan Surabaya, Risma menyemangati para anak buahnya di lingkungan Pemkot saat berlomba.

“Ayo semangat. Hati-hati licin,” teriak Risma kepada peserta lomba balap karung.

Wali kota tak jarang juga mengobrol dengan peserta lomba. Seperti dengan peserta lomba terompah panjang dari Bagian Humas. Di putaran pertama lomba, Bagian Humas yang diwakili oleh Hasan Mustofa, Ghufron Al Adib, Elya Nur Alamsyah dan Suyadi, yang ketika hendak putar balik, kaki-kaki mereka seperti terpaku lantas jatuh berbarengan.

“Awak mu lali balik e tah (kamu lupa kembali ke garis star-finish kah),” ujar wali kota kepada Hasan Mustofa yang lantas berlanjut dengan tawa peserta.

Risma mengatakan, dari sekian lomba yang paling lucu adalah lomba makan kerupuk.

“Yang paling lucu itu ya lomba makan kerupuk. Lucunya, ketika kerupuknya yang dimakan sudah mau habis, tapi kerupuknya malah jatuh,” ujar Risma.

Sementara itu, M. Afghani Wardhana Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya mengatakan, pertandingan olahraga tradisional bagi seluruh karyawan/karyawati Pemkot Surabaya, juga dari tingkat kelurahan hingga SKPD ini digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.

“Agenda seperti ini rutin kami gelar. Tujuannya agar kebersamaan dan kekompakan antar semua staf dan karyawan/karyawati dari kelurahan hingga SKPD di Pemkot Surabaya, tetap terjalin dengan baik,” kata Afghani.

Ada empat olahraga tradisional yang dilombakan. Yakni balap karung (putra/putri), terompah panjang (putra/putri), makan kerupuk (putra/putri) dan menggigit koin dalam buah pepaya (putra/putri).

Afghani menyebut lomba ini merupakan upaya Dispora agar olahraga tradisional tidak hilang ditelan kemajuan zaman. (bid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs