Kamis, 25 April 2024

Sepinya Hutan Kota Balas Klumprik Meski Hari Libur

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Suasana hutan kota Balas Klumprik yang sepi pengunjung meski hari libur, Minggu (17/10/2016). Dimanfaatkan penghobi mancing, padahal sudah ada larangan memancing di danau. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Surabaya memiliki kawasan hutan kota Balas Klumprik di Kecamatan Wiyung seluas 4,3 Hektar. Sayangnya, tidak banyak warga yang mengunjungi kawasan ini.

Wajarnya, pada hari Minggu, lokasi-lokasi ruang terbuka hijau (RTH) di Surabaya, misalnya taman, ramai pengunjung. Tidak demikian suasana di hutan kota ini, Minggu (16/10/2016).

Salah satu RTH di Surabaya ini terlihat sangat lengang. Barangkali, salah satu dari beberapa penyebabnya adalah akses yang masih belum tertata rapi.

Apalagi, sejak di pintu masuk ada proyek pengerukan saluran air yang membuat jalan menuju hutan kota ini penuh dengan lumpur.

Suasana lengang juga tampak di sentra kuliner yang sengaja dibangun Pemkot Surabaya di lokasi ini, sebagai jujugan pengunjung hutan kota.

Eko satu diantara petugas kebersihan sentra kuliner Hutan Kota Balas Klumprik mengatakan, setiap akhir pekan memang demikian suasana di lokasi itu.

“Ya kondisinya memang seperti ini. Sepi, tidak ada pengunjung padahal hari libur,” katanya ketika ditemui di sela-sela kegiatan membersihkan lapak, Minggu (16/10/2016) siang.

Karena kondisi demikian, satu per satu pedagang makanan dan minuman yang meramaikan Sentra Kuliner itu meninggalkan lapak dagangannya.

Padahal, sebagai sentra kuliner di tengah kota, suasana lokasi itu tidak kalah dengan kafe-kafe eksklusif. Terbentang danau yang cukup luas di hadapan sentra kuliner tersebut.

Pengunjung justru memilih untuk menghabiskan waktu dengan memancing di danau. Padahal, sudah ada papan larangan memancing di tepi danau.

“Sebenarnya tidak boleh mancing. Tapi gimana lagi, tidak ada petugas yang berjaga,” ujar Eko.

Selain memancing, pengunjung justru berdatagan saat malam hari. Usut punya usut, karena hanya di malam hari, Sentra Kuliner itu menggelar karaoke.

“Biasanya mulai datang sore, ya sekitar jam empat atau jam lima, sampai jam 12 malam,” ujarnya.

Joestamadji Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Surabaya mengatakan, fungsi hutan kota ini sebenarnya sebagai lokasi kemah dan permainan outbound.

Namun saat ini, Dinas Pertanian bermaksud untuk membenahi dan menambah jenis tanaman di hutan tersebut. Pada musim hujan belakangan ini, banyak tanaman yang rusak dan mati karena terendam air.

“Kami akan menghidupkan dulu tanamannya, kami juga berencana melengkapi jenis-jenisnya. Banyak, kami mau menambah buah-buahan, rabaman langka, sampai rumah jamur,” katanya.

Soal warga yang tetap memancing ikan di area hutan kota Balas Klumprik meski ada laragan, Joestamadji juga tidak menyangkalnya.

“Kami sudah menugaskan petugas untuk menjaga hutan kota disana. Mereka (pengunjung,red) ini malah bangga melanggar aturan,” katanya. (den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs