Sabtu, 18 Mei 2024

Diduga Eksploitasi, Orang Tua Cubit Anak yang Kuenya Tidak Laku

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Kompasiana

Bukan hanya kali ini saja warga Kota Surabaya mendapati fenomena yang diduga eksploitasi anak oleh orang tua mereka. Anak-anak ini disuruh menjual barang atau makanan dengan harga yang cukup mahal, mengandalkan rasa iba. Bila makanan itu tidak laku terjual, orang yang diduga orang tua mereka akan mencubit, memarahi, atau bahkan memukul anak-anak itu.

Seperti yang disaksikan oleh Risna, salah seorang pendengar Radio Suara Surabaya yang tinggal di Citraland, Surabaya. Minggu (7/5/2017) siang, saat sedang makan di sebuah restoran di kawasan Jalan Ahmad Jais Surabaya, dia mendapati seorang anak perempuan berperawakan tionghoa menjual kue dengan harga yang cukup mahal.

“Dia jual kue Apem Selong, harganya Rp17 Ribu. Saya mau beli, kok mahal. Pas keluar, dia dicubit tangannya sama perempuan yang mendatangi. Pelayan restoran bilang, anak itu sering sekali dipukul, dicubit,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Minggu siang. Risna berharap, Dinas Sosial Surabaya memperhatikan fenomena ini.

Ternyata, tidak hanya Risna yang menyaksikan fenomena seperti itu. Dhimas, pendengar lain yang tinggal di Tambaksari mengaku pernah melihat hal yang mirip seperti yang dilihat Risna. Itu dia alami sekitar satu bulan yang lalu. Fenomena diduga eksploitasi anak itu terjadi di kawasan Jalan Biliton Surabaya.

“Saya makan di Biliton, lihat dia (anak perempuan perawakan tionghoa) juga. Ortu (orang tua)-nya naik motor, bapak-ibu. Mereka lihat dari jauh,” katanya merespons pengalaman yang diceritakan oleh Risna.

Pipit yang tinggal di Residence, Wonorejo Selatan, Surabaya juga membenarkan adanya fenomena mirip eksploitasi ini. Dia melihatnya di sebuah rumah makan Soto di Jalan Tapak Siring. “Sama, anak ini juga jualan. Dan juga bener, kalau ada yang enggak beli, anak itu dimarahin, dibentak-bentak, dipukul,” katanya.

Tidak hanya ketiga pendengar di atas, Andri Pramono yang tinggal di Putat Jaya Timur Tembusan juga pernah mendapati fenomena seperti itu. Bahkan, Andri mengaku sempat menanyakan langsung kepada orang tua anak-anak yang sempat menawarkan bakpao kepadanya.

“Waktu itu di sebelah Pengadilan Negeri (Jalan Arjuno), ada anak kecil yang nyamperin, jualan bakpao. Katanya buat beli makan. Harganya sekitar 8 ribu. Saya tanya, yang nyuruh siapa? Katanya yang nyuruh orang tuanya. Tapi anak itu bilang, jangan bilang ke orang tuanya, nanti dimarahi,” ujarnya.

Lantas Andri bertemu perempuan yang dia duga ibu anak tersebut. Dia sempat menanyakan kepada perempuan itu, kenapa dia memperlakukan anaknya seperti itu. “Eh, dia malah jawab, `ini anakku, yo sak karepku (ya terserah aku)`,” ujar Andri menceritakan pengalamannya.

Fenomena yang diduga eksploitasi anak ini telah diteruskan oleh Gate Keeper Radio Suara Surabaya ke Command Centre Surabaya. Petugas Command Center sempat berkomunikasi langsung dengan Risna.

Fajar Petugas Command Center Surabaya menyatakan, telah meneruskan informasi tersebut ke petugas Linmas yang ada di lapangan untuk memantau ke lokasi di Jalan Achmad Jais. “Satu patroli Command Centre Surabaya sudah meluncur ke lokasi, memastikan untuk mencari anak yang dicubit tadi,” katanya.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
33o
Kurs