Jumat, 29 Maret 2024

Jatim Moratorium Pendirian SMA Baru

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi Pelajar SMK

Dinas Pendidikan Jawa Timur terapkan moratorium bagi pendirian SMA baru baik negeri maupun swasta. Penghentian dilakukan untuk memperbanyak jumlah sekolah SMK yang ditargetkan akan memenuhi porsi hingga 70 persen SMK dan 30 persen SMA.

“Saat ini jumlah SMK baru sekitar 60 persen, sedangkan SMA sekitar 40 persen,” kata Saiful Rachman, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur ketika berbincang dengan Radio Suara Surabaya, Jumat (6/1/2016). Dari data yang ada, jumlah SMK di Jawa Timur saat ini sebanyak 1.590 sekolah sedangkan SMA sebanyak 1.285 sekolah.

Meski belum sesuai target, namun saat ini, SMK sudah mulai menjadi favorit bagi para pelajar. Apalagi era vokasional seperti saat ini maka pelajar haruslah memiliki keahlian khusus sehingga begitu lulus sekolah bisa langsung bekerja. “Dulu masuk SMK masyarakat nomor duakan, sekarang mulai berubah. Saat ini bahkan pelajar putri di SMK juga sudah mulai banyak,” ujarnya.

Saiful juga mengatakan, untuk mendukung program vokasional ini, Dinas Pendidikan sejak tahun lalu juga sudah bekerjasama dengan Jerman. Sebanyak 30 perusahaan juga telah digandeng sehingga pelajar SMK bisa magang kerja di perusahaan itu.

“Kita sudah ada 30 SMK yang dijadikan percontohan. Mereka ini tiga hari belajr di sekolah dan tiga hari langsung magang di perusahaan,” kata dia. Selain melatih skill pelajar, metode semacam ini juga sangat menguntungkan karena sekolah tidak perlulagi mendatangkan peralatan canggih dan mahal untuk sarana praktek karena sudah diwakili dengan proses pemagangan.

Di tempat yang sama, Kresnayana Yahya Bisnis Analis dan Pakar Statistik Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya mengatakan tahun 2017 merupakan tahun vokasional. Orientasi masyarakat juga harus mulai dipandu karena pekerjaan terbesar untuk level usia 18 tahunan adalah vokasional.

“Tapi kata vokasional saat ini sudah berubah, kalau dulu ngelas, bubut, sekarang ganti programer alat yang mampu membantu ngelas dan bubut,” kata dia. Saking pentingnya vokasional, beberapa universitas mulai tahun 2017 ini juga mulai membuka jurusan vokasional.

Pengangguran, kata dia, terjadi karena perubahan di level dunia kerja yang menuntut kecanggihan baru. Jika pelajar hanya diajari praktek di sekolah maka lulus sekolah dia tidak akan memiliki skill yang bisa diterima di dunia kerja. “Jadi perlu adanya konsep magang. Dan saya kira SMK-SMK di Jawa Timur saat ini sudah menjalankan konsep ini,” kata Kresnayana. (fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs