Mobil Xenia putih (sebelumnya diberitakan Avanza putih) N 1707 WB tertabrak KA Bima di perlintasan tanpa palang pintu Beji, Pasuruan, Jumat (14/4/2017) sore, adalah milik Feri warga Jalan Diponegoro, Pasuruan. Tapi saat peristiwa itu terjadi, bukan Feri yang mengendari mobil itu.
“Laka di Beji tadi adalah mobil saya. Xenia putih N 1707 WD. Mobil saya dipinjam Pak RT Diponegoro, mau menjemput menantunya. Yang meninggal Bu Kanti, istri Pak RT, pegawai RS Purut Pasuruan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (14/4/2017) Petang.
Saat peristiwa tertabrak kereta itu terjadi, pengemudi mobilnya adalah Ketua RT di kampung Feri. Sedangkan duduk di kursi belakang mobil, almarhumah Kanti istri Ketua RT bersama besannya. Berdasarkan kesaksian pengemudi kepada Feri, peristiwa itu terjadi sangat cepat.
“Lokasinya di Pagak, Beji, Pasuruan. Bagian depan kiri dan belakang tertabrak KA Banyuwangi – Surabaya. Katanya, saat itu dia enggak dengar apa-apa. Mobil itu berputar 180 derajat setelah tertabrak KA,” katanya.
Feri mengatakan, lokasi kecelakaan itu memang tidak terdapat pintu perlintasan. Peristiwa itu terjadi saat kondisi hujan. Sopir mobil itu, Ketua RT di lingkungan tempat tinggal Feri mengaku tidak mendengar ada peringatan apa-apa.
“Karena di sana tidak ada palang pintu, tidak ada sirine. Pak RT mengaku enggak lihat apa-apa dan katanya gelap tiba-tiba,” ujar Feri menirukan pengakuan Ketua RT itu. Akibat kecelakaan ini, korban istri ketua RT itu mengalami luka sangat serius di bagian kepala.
Feri menambahkan di lokasi tersebut memang sering terjadi kecelakaan dengan kereta api, terutama melibatkan pengendara sepeda motor. Feri meminta agar pengendara lain lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan KA liar seperti di Pagak, Beji, itu.
Ipda Rofik, Kanit Lantas Polsek Beji kepada Radio Suara Surabaya mengatakan, jenazah korban meninggal akibat kecelakaan itu sudah berada di RSUD Raci. Sopir Avanza itu pun telah berada di rumah sakit karena mengalami luka. (den)
NOW ON AIR SSFM 100
