Sabtu, 27 April 2024

Sebagai Pemimpin, Ahok Harus Jaga Etika dan Sopan Santun

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi. Basuki Tjahaja Purnama

KH Said Aqil Siroj ketua umum PBNU mengatakan, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok harus berhati-hati dalam bicara.

Jangan karena merasa ada yang melindungi dan mendukung kemudian lepas kontrol dan bicara seenaknya.

KH Ma`ruf Amin, selain Ketua umum MUI beliau juga menduduki jabatan tertinggi di PBNU sebagai Rais A`am.

“Kalau Ahok merendahkan derajad ulama seperti KH Ma`ruf Amin, jangan kecewa kalau orang NU tidak akan memilihnya saat Pilgub DKI nanti,” kata Ki Said di Jakarta, Kamis (2/1/2017) malam.

Sebagai seorang pemimpin, Ahok diingatkan harus tetap menjaga sopan santun etika. Tirulah padi semakin berisi semakin merunduk.

“Ahok harus sadar dirinya sedang bermasalah, jangan membuat masalah baru lagi,” pesan ketum PBNU.

Secara terpisah Yeni Wahid putri KH Abdurahman Wahid presiden ke-4 RI mengatakan, bangsa Indonesia harus bersatu, jangan mau diadu domba dan dipecah belah untuk kepentingan sesaat.

Direktur Wahid Institut itu mencermati kasus Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang diduga melakukan penistaan agama imbasnya cukup luas merambah kemana-mana.

Masyarakat resah, ulama dicaci maki, hubungan istana dan SBY Presiden ke-6 RI memanas sehubungan pernyataan Ahok dan pengacaranya yang menuding ada kong kalikong antara SBY dan MUI menyusul terbitnya fatwa MUI soal penistaan agama.

Dugaan kong kalikong diangkat di persidangan kasus Ahok di pengadilan atas dasar rekaman pembicaraan antara SBY dengan KH Ma`ruf Amin ketua umum MUI.

Tuduhan Ahok terhadap KH Ma`ruf Amin itu membuat PBNU dan MUI protes pernyataan Ahok dan pengacaranya dianggap menghina pimpinan ulama.

Menyadari.kesalahannya, Ahok akhirnya minta maaf kepada KH Ma`ruf Amin atas ucapannya yang kasar terhadap seorang ulama, ketika Ma`ruf Amin menjadi saksi di peradilan.

Luhut Binsar Panjahitan Menko Kemaritiman, Pangdam Jaya dan Kapolda Jaya juga berkunjung ke rumah kiai Ma`ruf di Kota Jakarta Utara untuk mendinginkan situasi.

Di samping itu, kata Yeni dalam wawancara melalui telepon dengan suarasurabaya.net, Kamis (2/2/2017) malam, kasus Ahok juga membuat sibuk aparat keamanan TNI dan Polri pontang panting kesana kemari mendinginkan keadaan.

Melihat fakta ini Yeni mengajak masyarakat kembali ke jati diri bangsa Indonesia yang selalu rukun dan damai.

“Persoalan Ahok itu kecil, tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan kepentingan bangsa dan negara,” kata Yeni Wahid. (jos/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs