Jumat, 3 Mei 2024

Warga Hilir Jatim Diminta Waspadai Banjir Kiriman

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Warga menggunakan perahu melintasi banjir di Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (2/12/2016), karena air Bengawan Solo meluap. Foto: Antara

Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, meminta warga hilir mewaspadai banjir kiriman dari hulu yang bisa menimbulkan luapan Bengawan Solo.

“Banjir di Ngawi, juga di Ponorogo akan mengakibatkan kenaikan air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur,” kata Budi Indro Prasetyo Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Rabu (1/3/2017).

Hanya saja, menurut dia, kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, mulai Bojongoro, juga Lamongan, berjalan lambat karena besarnya banjir kiriman tidak terlalu besar.

Antara melansir, sesuai data, katanya, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro naik menjadi 13,11 meter (siaga I), Rabu pukul 06.00 WIB. Kenaikan air di daerah setempat rata-rata sekitar 3 centimeter setiap tiga jam sekali.

Di hilirnya, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, dalam waktu bersamaan masing-masing 7,43 meter (siaga II), 5,29 meter (siaga II), 3,98 meter (siaga I) dan 1,89 meter (siaga I).

“Meskipun kenaikan air Bengawan Solo lambat, tetapi warga tetap harus waspada, sebab kondisi tidak terduga sewaktu-waktu bisa terjadi, misalnya hari ini terjadi hujan lebat di daerah hulu dan lokal,” katanya.

Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Andik, menjelaskan terjadinya kenaikan air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, karena memperoleh kiriman banjir dari Ngawi.

Kondisi air di Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi, kata dia, sehari lalu sempat terjadi kenaikan, tetapi tidak terlalu besar.

“Saat ini air banjir di Ngawi turun ke hilir Jawa Timur,” kata dia.

Selain itu, kata dia, daerah hilir Jawa Timur juga akan memperoleh banjir kiriman dari Ponorogo.

“Ponorogo sehari lalu ada sebuah sungai yang menimbulkan banjir, tetapi juga tidak terlalu besar,” ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo mengatakan BPBD tetap mewaspadai ancaman banjir Bengawan Solo di daerah setempat hingga Maret.

“Kesiapsiagaan tetap kita lakukan sampai Maret,” ujarnya.

Hanya saja, Tim SAR gabungan akan diturunkan kalau memang kondisi banjir luapan Bengawan Solo semakin membesar.

“Kalau sekarang Tim SAR tidak harus diturunkan di Bengawan Solo, tetapi tetap kita siagakan,” katanya.(ant/ana/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs