Sabtu, 11 Mei 2024

Anak-Anak yang Berteriak ‘Masuk Pak Eko’ Memanggilnya Papi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
AKP Eko Hari Cahyono pengajar di Pusat Pendidikan Samapta Bhayangkara (Pusdik Sabhara) Polri di Porong, Sidoarjo saat melakukan aksinya di depan anak-anak. Foto: Istimewa

AKP Eko Hari Cahyono polisi yang viral di media sosial karena keterampilannya melempar benda-benda ke kayu dengan tepat sasaran, selain tingkahnya yang lucu juga penyayang anak-anak.

Terutama kepada anak-anak di balik video ketangkasan melempar pisau Pak Eko yang kerap meneriakkan “Masuuk Pak Eko…,” yang sudah dia anggap seperti anak-anaknya sendiri. Anak-anak itu memanggilnya Papi.

Rabu (29/8/2018) sore itu, satu kompi atau sekitar 150-200 siswa Samapta Bhayangkara (Sabhara) sedang berlatih bela diri di lapangan Krida Samapta Bhayangkara Pusdik Gasum, Porong, Sidoarjo.

Pak Eko duduk di tepi lapangan sedang menjawab pertanyaan dari beberapa wartawan. Anak-anak ada di sekitarnya.

Ketika Eko diminta mempraktikkan kemampuannya melempar barang dengan tepat sasaran, Eko meminta tolong kepada anak-anak itu untuk mengambilkan beberapa barang seperti obeng, sekop, dan sangkur.

“Ini Papi,” kata Arjuna, satu di antara anak yang berada di balik video viral “Masuuk Pak Eko!” Sebutan “Papi” ini juga menjadi nama akun istragramnya: papi_eko_pusdik_sabhara_porong.

Panggilan Papi, kata Eko, memang dia sengaja untuk mengakrabkan diri dengan anak-anak itu.

Selain Arjuna, ada Faizal yang biasa merekam video ketangkasan Pak Eko. Juga Angga yang bersama Arjuna bertugas berteriak “Masuk Pak Eko!” Setiap kali lemparan itu tepat sasaran.

Akun Instagram Pak Eko kini sudah memiliki 63 ribu followers dan setiap videonya sudah dilihat hingga puluhan bahkan ratusan ribu kali.

Tapi bagi Pak Eko, viralnya video yang dia unggah tidak ada apa-apanya dibandingkan kegembiraan dirinya bersama dengan anak-anak tersebut.

Pengajar di Tim SAR dan Tim Menembak Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo itu sudah menganggap anak-anak itu sebagai anak-anaknya. Hal yang sama juga terhadap anak didiknya yang sudah lulus Pusdik Sabhara.

“Alhamdulillah, saya sendiri menikah sejak 1996 lalu belum diberi kepercayaan memiliki anak darah daging saya sendiri. Tapi Alhamdulillah, itulah karunia Tuhan untuk saya,” katanya.

Karena itulah, anak-anaknya malah menjadi sangat banyak, tersebar di seluruh Nusantara. “Apalagi tim kerja saya yang kecil-kecil ini, sudah seperti anak saya sendiri saja,” ujarnya.(den/iss)

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 11 Mei 2024
29o
Kurs