Kamis, 18 April 2024

Dekranasda Jatim Ajak UKM Kunjungi Pengrajin Batik Solo dan DIY

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Nina Soekarwo Ketua Dekranasda Prov. Jatim mengajak pelaku UKM mengunjungi beberapa titik perajin batik diantaranya Batik Karlina Solo, Batik Gunawan Solo dan Afif Collection di Solo da DIY. Foto: Humas Pemprov Jatim

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur berupaya meningkatkan kualitas produk supaya lebih berdaya saing. Salah satunya dengan mengajak para pelaku usaha kecil menengah (UKM) sektor kerajinan, untuk bertukar pikiran dengan para perajin batik di Solo dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).

Selama dua hari, 25-26 April 2018, Nina Soekarwo Ketua Dekranasda Provinsi Jatim mengunjungi beberapa titik perajin batik. Beberapa kerajinan batik yang dikunjungi diantaranya Batik Karlina Solo, Batik Gunawan Solo, dan Afif Collection. Demikian keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (26/4/2018).

Dengan mengajak para pelaku UKM Jatim ke perajin batik di Solo dan DIY, Bude Karwo meyakini akan meningkatkan daya saing UKM Jatim, khususnya menghadapi era perdagangan bebas. Kunjungan ini juga sebagai upaya membumikan batik agar tetap lestari dan terus dicintai masyarakat Indonesia dan dunia.

“Silaturahmi ini menambah wawasan baru bagi para pelaku UKM untuk terus meningkatkan kualitas batik. Selain itu juga bisa belajar manajemen berorganisasi sehingga bisa bersaing dan membuat inovasi baru,” ujarnya saat mengunjungi Paguyuban Sekar Jagad dan Afif Collection, Daerah Istimewa Yogjakarta, Kamis (26/4/2018).

Ia menjelaskan, Solo dan DIY menjadi kiblat dalam perkembangan batik di nusantara. Khususnya Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad yang memiliki visi dan misinya yaitu Batik lestari di dunia. Diharapkan, melalui kunjungan ini akan terjalin kerjasama antara Sekar Jagad dengan Dekranasda Prov. Jatim maupun dengan para perajin dan menjadikan batik tetap eksis di bumi nusantara.

“Perajin batik dari Jatim harus banyak belajar dari Solo dan DIY salah satunya harus ada sisi di modernisasi,” ungkapnya.

Menurutnya, setiap batik harus mengandung sebuah filosofi. Di Jatim sendiri sudah banyak batik yang dihasilkan, akan tetapi harus diperkuat filosofi didalamnya. Sehingga, akan memiliki nilai tambah.

“Di setiap batik alangkah lebih bagus apabila ada deskripsinya seperti nama dan filosofi yang ditanamkan,” ucapnya.

Bude Karwo menambahkan, Jatim menjadi satu satunya Pemerintah Provinsi yang mengenakan batik seminggu 3 kali, dimana provinsi lain hanya 2 kali. Hal tersebut menjadi salah satu upaya dalam rangka menggerakkan masyarakat yang dimulai dari ASN untuk mencintai batik.

Bude Karwo juga didampingi oleh Lili Halim istri Ketua DPRD Jatim, Aries Mukiono Kabiro Perekonomian selaku Sekretaris Dekranasda Prov Jatim, dan Mas Purnomo Hadi Kadisnas Koperasi dan UMKM prov. Jatim serta Kepala Bidang Pengembangan Usaha Dekranasda Jatim. (jos/tna)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
30o
Kurs