Selasa, 21 Mei 2024

Gus Nur Kembali Diperiksa, Seratusan Massa Pendukung Mengawal di Mapolda Jatim

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Massa dari berbagai elemen di Surabaya yang dikoordinasi FPI berkumpul dan berorasi di depan Mapolda Jawa Timur, Kamis (22/11/2018). Mereka menuntut agar Polda Jatim melepaskan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Sekitar seratus massa dari berbagai elemen di Surabaya yang dikoordinasi Front Pembela Islam (FPI) berkumpul dan berorasi di depan Mapolda Jawa Timur, Kamis (22/11/2018).

Mereka menuntut agar Polda Jatim melepaskan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, Pendakwah yang sedang terjerat kasus dugaan ujaran kebencian (hate speech) dan pencemaran nama baik melalui video terhadap NU, kiai, dan Banser.

Seratusan massa ini berdiri berjejer di depan Mapolda Jatim sambil mengibarkan bendera bertuliskan kalimat tauhid dengan latar hitam dan putih. Berpakaian serba putih, mereka membentangkan pamflet bertuliskan “tidak boleh ada kriminalisasi atas seruan dakwah.”

Naufal Koordinator Pengawalan Pemeriksaan Gus Nur menyebut, mereka datang ke Mapolda Jatim secara spontan sekitar pukul 10.00 WIB untuk menunjukkan solidaritas terhadap Gus Nur dan berharap pendakwah tersebut bisa lepas dari persolan hukum.

“Gus nur bukan kriminal. Dia hanya berdakwah menyampaikan kebenaran. Jika menyinggung kepentingan penguasa, seringkali mereka menggunakan kekuasaannya untuk menindak,” kata Naufal ketika ditemui di depan Mapolda Jatim, Kamis (22/11/2018).

Ia juga menyebut, saat ini sudah ada beberapa perwakilan yang masuk dan bertemu dengan pihak Polda Jatim. Mereka berjanji akan menunggu dan mengawal hingga kasus tersebut benar-benar selesai.

Sebagai Informasi, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur adalah seorang pendakwah yang sedang terjerat kasus dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik melalui video terhadap NU, kiai, dan Banser.

Kasus ini bermula ketika Gus Nur dalam sebuah video dianggap menghina elemen NU. Gus Nur membuat sebuah video yang diberi judul “Generasi Muda NU Penjilat”. Di video tersebut, ia mengucapkan kata-kata yang dianggap kasar dan mencemarkan nama baik NU. (bas/nin/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
32o
Kurs