Sabtu, 27 April 2024

Kasus Penjambretan di Jalan Arjuno, Ini Keterangan Saksi Driver Ojek Online

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Grafis suarasurabaya.net

M Akhirul Anam driver ojek online menjadi saksi peristiwa penjambretan yang melibatkan seorang mahasiswa asal Lamongan di Jalan Arjuno, Senin (23/7/2018), sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, dirinya menerima orderan dari Lanisya Febriyani (19) untuk mengantarkannya ke Stasiun Pasar Turi, di Jalan Semarang Surabaya.

Kemudian, dia menjemput korban di daerah Mulyorejo Tegal Baru. Untuk sampai ke Stasiun Pasar Turi, Akhirul memilih melintas di Jalan Arjuno. Di sana, tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang mencoba mendekati kendaraannya dan langsung menarik tas milik korban.

“Kejadiannya cepat. Mereka mendekat terus langsung menarik tas penumpang saya. Waktu itu, posisi duduknya, dia bonceng ke samping karena menggunakan rok. Terus tas ranselnya di pangku. Pokoknya kejadiannya tidak jauh dari Pos Polisi Pasar Kembang,” kata Akhirul, saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa (24/7/2018).

Akhirul mengatakan sempat terjadi tarik menarik antara korban dengan pelaku. Karena gagal menarik, pelaku nekat memaksa dengan sekuat tenaga dan menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motor. Sementara pelaku langsung melarikan diri dan tas milik korban selamat.

“Saat pelaku pertama kali menarik tas, saya hantam tangan si pelaku dan akhirnya berhasil lepas dari tas korban. Tapi, pelaku kembali menarik tasnya sampai terjadi tarik menarik dan penumpang saya terjatuh dari motor,” tuturnya.

Seketika, Akhirul menghentikan kendaraannya dan berusaha menolong korban. Saat itu, kata dia, kondisi korban kejang-kejang dan kepalanya terluka mengeluarkan darah. Tidak lama dari kejadian itu, salah satu masyarakat yang kebetulan dari pihak Jasa Marga sedang melintas dan membantu korban untuk dibawa ke RKZ Jalan Diponegoro Surabaya. Setelah itu, korban langsung dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.

Akhirul mengaku tidak ingat secara detail para pelaku. Bahkan ia juga tidak ingat nopol kendaraan yang digunakan pelaku. Karena kondisi gelap dan kedua pelaku menggunakan helm dan menutupi wajahnya dengan kaca helm. Sedikit yang Akhirul ingat, hanya perawakan salah satu pelaku kurus.

“Saya tidak ingat secara detail pelakunya. Yang pasti dua orang pakai motor dan memakai helm. Yang joki motor agak kurus paruh baya,” tambahnya.

Dari kejadian itu, Akhirul memang tidak menderita luka apapun. Namun, ia mengaku merasakan trauma dan untuk sementara tidak menerima orderan ojek online pada tengah malam atau masih keadaan sepi.

“Saya masih trauma. Sementara ini, saya tidak narik untuk tengah malam ataupun subuh. Saya terima order di pagi, siang dan sore. Atau malam yang masih rame,” pungkasnya.

Sementara itu, Kompol Dwi Eko Kapolsek Sawahan mengimbau kepada masyarakat khususnya perempuan, untuk tidak memperlihatkan barang bawaannya saat di jalan. Misalnya, menggunakan tas selempang yang terlalu mencolok atau mengundang pelaku kejahatan.

Selain itu, kata dia, lebih baik menghindari keluar pada tengah malam ataupun waktu yang kondisinya masih minim aktivitas warga.

“Paling sering itu tas selempang. Karena mudah sekali ditarik. Lebih baik, kalau keluar jangan diperlihatkan. Kalau perlu pakai jaket dan ditutupi atau di dalam jaket saja tasnya. Karena sebagian perempuan itu, kalau menyimpan barang pasti di tas. Dan itu mengundang. Atau diletakkan di dalam jok motor juga baik. Jangan juga keluar malam atau di keadaan sepi,” kata dia. (ang/bas/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
32o
Kurs