Minggu, 12 Mei 2024

Masuk Pak Eko Viral di Medsos, Awalnya Hanya untuk Menjawab Tantangan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
AKP Eko Hari Cahyono pengajar di Pusat Pendidikan Samapta Bhayangkara (Pusdik Sabhara) Polri di Porong, Sidoarjo saat melakukan aksinya di depan anak-anak. Foto: Istimewa

AKP Eko Hari Cahyono pengajar di Pusat Pendidikan Samapta Bhayangkara (Pusdik Sabhara) Polri di Porong, Sidoarjo, mendadak viral di media sosial karena keterampilannya melempar barang ke balok kayu.

Polisi yang sehari-hari mengajar sebagai Penata Urusan Pembinaan dan Pengasuhan Siswa (Paur Binsuhsis) Pusdik Sabhara ini mengatakan, video viral itu awalnya hanya untuk memenuhi permintaan anak didiknya.

“Ada permintaan anak didik saya yang ingin melihat, apa saya masih bisa melempar sangkur? Saya bikinkan video pakai pisau dapur. Jadi enggak ada niatan supaya viral,” ujarnya ditemui suarasurabaya.net, Rabu (29/8/2018).

Eko yang saat ini menjadi bagian dari pengajar di Tim SAR dan Tim Menembak Pusdik Sabhara Porong memang pernah menjadi pelatih keterampilan lempar sangkur sejak 1998 silam. Sekarang pelatihan lempar sangkur sudah ditiadakan.

Namun, Eko tetap merawat keterampilan itu dengan terus berlatih hampir setiap hari, di lapangan Krida Samapta Bhayangkara. Balok kayu yang menjadi media latihan lempar sangkur dia cari sendiri.

Eko membuat video itu dengan bantuan anak-anak anggota Polri yang tinggal di kompleks rumah dinas di lingkungan Pusdik Sabhara Porong. Setidaknya ada tiga sampai empat anak yang selalu membantunya merekam video dengan smartphone.

Eko pun lantas meminta anak-anak itu juga meneriakkan “Masuk Pak Eko!” setiap kali barang yang dia lempar menancap tepat sasaran di balok kayu. Ungkapan itu dia pilih karena kebetulan namanya Eko.

Kata ‘masuk’ dia tambahkan di awal seruan karena kata itu sudah menjadi istilah umum saat pelatihan lempar sangkur masih ada. Sejak dulu, kata Eko, bila sangkur yang dilempar tepat sasaran pelatih menyerukan, “masuk!”

“Jadi, saya mohon maaf kalau sebelumnya sudah ada yang mempopulerkannya. Ya, anggaplah inilah rezeki saya,” kata polisi yang bersikap sangat ramah dan familier ini.

Begitulah video demi video dia buat, dari melempar pisau dapur, obeng, gunting, bahkan gergaji dan cangkul. Anak-anak itu selalu meneriakkan “Masuk Pak Eko!”

Akun instagram papi_eko_pusdik_sabhara_porong sampai hari ini pun sudah memiliki lebih dari 63 ribu pengikut dengan puluhan bahkan ratusan ribu tayangan videonya.

Tawaran demi tawaran mengalir. Beberapa di antaranya untuk meng-endorse produk, atau tawaran iklan di akun instagramnya. Tapi Eko menolaknya, karena bukan itu keinginannya.

Pria kelahiran Ponorogo 54 tahun silam ini mengaku tidak terlalu memikirkan keuntungan materi. Dia selalu kembali kepada tujuan awalnya untuk menjawab tantangan, sekaligus permintaan, dari anak didiknya.

“Saya sudah lebih dari cukup. Mohon maaf untuk yang menawarkan apapun. Luar biasa ini ya, banyak juga media yang menawarkan talk show, tapi sesuai prosedur harus ada izin dari Mabes Polri,” katanya.

Setelah viral, Eko sendiri mengaku tidak mengubah kesehariannya. Dia tidak menjadwal atau menerapkan target ketat pembuatan video untuk kepentingan media sosial.

Eko mengaku tetap mengutamakan tugasnya sebagai pengajar di Pusdik Sabhara. Karenanya, seperti biasa, dia akan membuat video itu di waktu-waktu luang yang tidak mengganggu pekerjaan.

AKBP Erwin Henry S Kepala Bagian Pembinaan Siswa di Pusdik Sabhara Porong mengaku bangga dengan viralnya video Pak Eko di Media Sosial. Menurutnya, ini menjadi bagian dari perbaikan citra Polri menjadi lebih baik.

“Ini kan nilai positif. Itu yang perlu kami kembangkan terus di luar, termasuk dalam mengembangkan keterampilan. Mungkin yang seperti ini (pelatihan lempar sangkur), dulu pernah ada lalu ditiadakan, bisa kami pertimbangkan untuk diadakan lagi,” ujarnya.

Keterampilan lempar sangkur, kata Erwin, termasuk dalam kemampuan bela diri yang menjadi salah satu dari sembilan kemampuan pokok Sabhara di mana di antaranya ada kemampuan Dalmas, Tipiring, SAR, dan Negosiasi.(den)

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 12 Mei 2024
32o
Kurs