Kamis, 18 April 2024

Menkeu Formulasikan Dana LPDP untuk Vokasi

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Sri Mulyani Menteri Keuangan RI. Foto: Jose/Dok. suarasurabaya.net

Sri Mulyani Menteri Keuangan akan memformulasikan dana dari Lembaga Pengelola Lembaga Pendidikan (LPDP) tidak hanya untuk beasiswa pendidikan reguler tetapi juga untuk bidang pendidikan vokasi.

“Kami akan formulasikan, kalau dilihat dari anggarannya selama ini jumlah yang sudah kami biayai kurang lebih 18 ribu,” kata Sri Mulyani di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, dilansir Antara, Kamis (11/1/2018).

Beasiswa untuk pelatihan kerja guna meningkatkan penguasaan keahlian terapan para pekerja diusulkan oleh Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan beberapa waktu lalu

Sri Mulyani memproyeksikan LPDP untuk menjadi berbentuk dedicated sovereign wealth fund, sehingga anggarannya bisa naik setiap tahun.

“Saya sedang melakukan exercise apabila dana dari sovereign wealth fund ini akan mencapai Rp100 triliun, berarti berapa dana yang bisa digunakan untuk bidang pendidikan (baik beasiswa reguler dan vokasi) dan penelitian,” ucap Mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa beasiswa vokasi tidak hanya tergantung pada LPDP karena bisa melalui anggaran yang dikelola oleh Kemendikbud dan Kemristekdikti.

Oleh karena itu, pemerintah akan membuat mekanisme bahwa komitmen anggaran pendidikan 20 persen terpenuhi namun penggunaannya tidak asal habis.

“Karena kalau tujuannya hanya menghabiskan maka akan menjadi anggaran pendidikan yang sia-sia,” ucap Sri Mulyani.

Pemerintah sedang merancang peraturan presiden (Perpres) untuk memperkuat LPDP menjadi berbentuk sovereign wealth fund. Pembentukan LPDP saat ini masih didasari oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

LPDP menjalankan tugas mengelola dana pengembangan pendidikan nasional (DPPN). Pembiayaan untuk penerima beasiswa, pendanaan riset, dan rehabilitasi atau pemulihan fasilitas pendidikan didapat dari pengelolaan dana.

“Kami sedang menyampaikan nanti di dalam peraturan presidennya untuk kelembagaannya dan juga bagaimana ada dewan yang bisa mengarahkan dan pada bagian yang mengelola anggarannya sendiri secara profesional, karena yang digunakan bukan anggarannya tetapi return-nya,” kata Sri Mulyani. (ant/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
32o
Kurs