Kamis, 16 Mei 2024

Peneliti Jepang Kagumi Keberagaman Jazz Traffic Festival 2018

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Yujin Kim kandidat Ph.D asal Kyoto University (paling kanan) saat hadir di kantor Suara Surabaya Media. Foto: Totok suarasurabaya.net

Membawa kamera digital, sosok laki-laki muda berkacamata berpenampilan layaknya mahasiswa ini beberapa saat mengabadikan momen-momen yang sedang berlangsung di arena Jazz Traffic Festival 2018.

Dari panggung MLD Spot, seiring dengan penampilan sebuah grup vokal anak muda yang sedang hits di Tanah Air, laki-laki muda berkacamata dengan kamera digital di tangannya itu tidak hanya mengabadikan para artis di atas pentas, tetapi sesekali kamera diarahkan ke kerumunan penonton.

Demikian juga saat berpindah pentas, laki-laki berkacamata ini dengan kamera di tangannya itu, sesekali mengabadikan penonton yang terus berdatangan hampir memenuhi depan panggung didepan pagar barikade.

“Malam itu, memang saya sedang memotret artis di atas panggung dan kerumunan penontonnya. Dari beberapa kali saya amati, setiap kali artis di atas panggung ganti, maka kerumunan penonton juga bertambah. Atau berganti. Sangat beragam, dan ini sangat menarik,” terang laki-laki yang ternyata peneliti asal Jepang bernama Yujin Kim ini.

Berasal dari Kyoto University, Jepang, Kim begitu laki-laki itu biasa disapa, yang memilih program studi kekhususan kajian Asia dan Afrika, serta kandidat Ph.D ini mengaku sangat kagum dengan keberagaman musik dan penampil dalam gelaran Jazz Traffic Festival 2018.

Tidak ada pagelaran musik dengan penonton yang begitu banyak, bahkan memiliki 5 panggung, serta ratusan artis seperti pada pementasan Jazz Traffic Festival 2018 yang ditontonnya itu, pernah ditampilkan di Jepang.

“Kalau ada penampilan musik, seperti jazz, di Jepang penontonnya adalah orang-orang tua. Ditampilkan di cafe. Penontonnya sedikit saja. Tetapi di Jazz Traffic Festival ada banyak panggung, ada banyak artis, beragam, dan ada banyak penontonnya. Ini sangat menarik,” tambah Kim.

Sebelum ke Surabaya, Kim yang mengaku suka mendengar berbagai genre musik dari berbagai negara, menyaksikan beberapa pentas musik di Jakarta dan Bandung. “Nonton Synchronize Fest di Jakarta. Ada juga pentas musik di Bandung. Tapi di Jazz Traffic Festival ini lebih banyak,” kata Kim.

Keberagaman artis dan jumlah panggung yang tidak hanya satu, serta ribuan penonton, diakui Kim belum pernah disaksikannya di Jepang, di negerinya sendiri. “Di Jepang sendiri tidak pernah nonton konser dengan penonton sebanyak ini, dan ini juga yang menarik perhatian saya,” pungkas Kim yang selanjutnya akan menuju Jogyakarta melanjutkan penelitiannya terkait dengan kemasyarakatan dan sosial itu.

Yujin Kim hadir di Radio Suara Surabaya, Selasa (28/8/2018) untuk mewawancarai Errol Jonathans CEO Suara Surabaya Media sekaligus Chairman Jazz Traffic Festival.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
33o
Kurs