Kamis, 28 Maret 2024

Seperti Indonesia, 4 Negara Ini Rayakan Hari Guru di Bulan November

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Hari Guru adalah sebuah perayaan nasional yang dirayakan oleh sejumlah negara untuk menghormati serta menghargai jasa-jasa guru terhadap bangsa dan tanah airnya. Di Indonesia, Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. Tahun ini, peringatan Hari Guru Nasional mengusung tema “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Abad XXI”.

Mengutip pidato Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Hari Guru Nasional 2018 dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Minggu 25 November, “sekalipun teknologi informasi berkembang cepat dan sumber belajar semakin mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik tidak tergantikan.”

Muhadjir mengatakan, tugas utama guru adalah mendidik, mengevaluasi, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap peserta didik. “Profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian,” ujar Muhadjir.

Hari Guru Nasional sudah ada sejak tahun 1994 dan disahkan dengan adanya Kepres No. 78 Tahun 1994, serta tertulis dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Penetapan ini juga diperingati bersamaan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Selain Indonesia, sebagaimana Liputan6.com, 4 negara ini juga merayakan Hari Guru Nasional pada bulan November setiap tahunnya.

1. Turki

Perayaan Haru Guru Nasional di Turki hanya berselang satu hari lebih awal dari perayaan di Indonesia, yakni pada tanggal 24 November setiap tahunnya.

Awal mulanya, tanggal itu dirayakan untuk memperingati hari ketika Mustafa Kemal Ataturk bapak bangsa Turki modern menerima gelar kepala sekolah negeri, yang diberikan oleh kabinet menteri, pada 24 November 2018. Ataturk mengatakan bahwa “Generasi baru akan diciptakan oleh guru”.

Namun, nama perayaan tanggal itu mengalami perubahan pada tahun 1981, yakni satu tahun setelah Kudeta Turki 1980. Sejak 1981, tanggal 24 November ditetapkan sebagai Hari Para Guru.

Dalam perayaan Hari Para Guru Turki tahun ini, Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki, dalam keterangan resmi kenegaraan, mengatakan:

“Para guru kami, yang bekerja dengan penuh pengabdian di setiap sudut negara kami dan mempraktekkan profesi mereka dengan penuh cinta bahkan di bawah kondisi yang paling menuntut, layak mendapatkan semua pujian dan kekaguman,” demikian seperti dikutip dari outlet media Turki, Yenisafak.

“Negara kami telah membuat langkah signifikan di bidang pendidikan, terutama dengan investasi dan proyek yang dikembangkan selama 16 tahun terakhir,” katanya, mengacu pada periode berkuasa partai pemerintah Justice and Development Party yang saat ini dipimpin oleh Erdogan.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan tertulis, Ketua Parlemen Binali Yildirim juga menekankan pentingnya perjuangan guru untuk siswa, yang ia sebut “penjamin masa depan” dari Turki.

“Para guru kami, melalui pengetahuan dan pengalaman mereka, mengarahkan masa depan bangsa kami dengan membuat siswa kami bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

2. Vietnam

Vietnam merayakan Hari Guru Nasional-nya setiap tanggal 20 November –berada pada pekan yang sama bulan ini dengan Hari Guru Nasional Indonesia dan terpaut lima hari.

Riwayat penetapan tanggal itu di Vietnam bermula sejak enam dekade lalu, ketika terselenggaranya pertemuan antara pendidik di negara-negara blok komunis di Warsawa pada tahun 1957.

Di Vietnam, Hari Guru Nasional pertama kali dirayakan pada tahun 1958 sebagai Hari Manifesto Internasional untuk para Pendidik. Pada tahun 1982, hari itu resmi berganti nama menjadi Hari Guru Vietnam.

Dalam perayaan Hari Guru Vietnam tahun ini, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengunjungi sekolah lamanya, Sekolah Menengah Atas Da Phuc di distrik pinggiran kota Hanoi, Soc Son, pada 20 November dalam kesempatan Hari Guru Vietnam ke-36.

Perdana Menteri Phuc mengenang kembali kenangan hari-hari dia belajar di sekolah.

“Dari lubuk hati saya, saya selalu bangga dengan sekolah Da Phuc yang terkasih, dan berterima kasih kepada para guru yang telah mendedikasikan diri mereka untuk memelihara kepribadian, aspirasi dan moralitas untuk generasi siswa, termasuk saya,” katanya, seperti dikutip dari outlet media Vietnam, Vietnamplus.

Di Vietnam, Hari Guru dijadikan sebagai hari libur nasional, sehingga, memungkinkan siswa untuk mengekspresikan rasa hormat mereka kepada guru mereka.

Beberapa kelas mempersiapkan pagelaran sastra dan seni untuk menyambut Hari Guru, sementara siswa lain menyiapkan makanan dan bunga untuk pesta yang diadakan di sekolah mereka.

Sejumlah siswa juga biasanya mengunjungi guru mereka di rumah mereka untuk menawarkan bunga dan hadiah kecil, atau mengatur perjalanan dengan guru dan teman sekelas mereka. Mantan siswa juga memberi hormat kepada mantan guru mereka pada hari ini.

3. Somalia

Sejak 1974, Hari Guru telah menjadi hari libur umum yang dirayakan di setiap sekolah di Somalia. Tanggal itu ditetapkan oleh Mohamed Siad Barre mendiang Presiden ke-3 Somalia (1969-1991).

Berbicara dalam salah satu perayaan Hari Guru pada 21 November 2018, Abdirahman Mohamud Jabir Menteri Pendidikan Somalia memuji karya para guru Somalia yang dia katakan telah mendukung anak-anak Somalia selama masa-masa sulit ketika Somalia berada dalam perang sipil.

“Hari ini adalah hari yang penting, ini adalah hari yang bernilai bagi masyarakat Somalia, ini adalah hari guru Somalia. Tidak ada hari lain yang memiliki nilai serupa yang dirayakan,” kata Jabir, seperti dikuti dari outlet media Somalia, Halbeeg.

“Saya mengirimkan ucapan selamat kepada semua guru di mana pun mereka berada, jika tidak ada guru, kami tidak dapat mencapai tempat kami hari ini dan pengembangan yang kami rayakan,” tambahnya.

Jabir juga mendesak para guru untuk menggandakan upaya mereka membangun intelektual dan kesadaran anak-anak Somalia yang merupakan aset bangsa Somalia.

4. Spanyol

Hari Guru setiap tahun dirayakan di Spanyol pada 27 November. Hari libur itu didirikan untuk memperingati Joseph Calasanz, imam Katolik, pendidik, dan santo pelindung sekolah Kristen pertama di Eropa, demikian seperti dikutip dari Anydayguide.com.

Joseph Calasanz lahir pada 11 September 1557. Dia adalah bungsu dari delapan anak dan orang tuanya memberinya pendidikan di rumah.

Pada usia 14 tahun dia memutuskan untuk menjadi pendeta, tetapi orangtuanya tidak mendukung pilihannya. Calasanz memilih filsafat dan hukum untuk belajar di Universitas Lleida, di mana ia memperoleh gelar Doktor Hukum. Kemudian dia melanjutkan pendidikan teologinya di Universitas Valencia.

Joseph sadar akan pentingnya pendidikan gratis bagi orang miskin dan dia mendirikan sekolah umum (public school) pertama di Eropa modern, yang dia buka pada bulan November 1597.

Pada saat itu tidak ada yang percaya pada pendidikan umum, tetapi Calasanz berhasil mendirikan struktur sekolah yang sangat rumit. Dia mengajar murid-muridnya bahasa Latin, bahasa asli setempat, matematika, dan sains.

Setiap tahun anak-anak Spanyol mengucapkan selamat kepada guru mereka pada 27 November. Kegiatan perayaan khusus direncanakan oleh setiap sekolah pada hari itu. (nin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
28o
Kurs