Kamis, 25 April 2024

Soekarwo Sebut Dua Per Tiga PTS Sumbang Kaum Intelektual di Jatim

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jawa Timur saat berada di acara Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan dan Pembukaan Rakernas Lembaga Pendidikan PGRI di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Kamis (6/9/2018) kemarin. Foto: jatimprov.go.id

Sebanyak 2/3 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menyumbangkan kaum intelektual di Jawa Timur. Kaum intelektual tersebut berasal para mahasiswa maupun lulusan mahasiswa dari berbagai universitas.

Hal tersebut disampaikan Soekarwo Gubernur Jawa Timur, saat memberikan sambutan di hadapan Joko Widodo Presiden RI, pada acara Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan dan Pembukaan Rakernas Lembaga Pendidikan PGRI di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Kamis (6/9/2018) kemarin.

Dikatakannya, kaum intelektual di Jatim telah memberikan warna positif bagi pembangunan di Jatim.

Saat ini jumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jatim sebanyak 10 universitas. Sedangkan jumlah PTS sebanyak 326 universitas.

Dari jumlah itu, lanjut Pakde Karwo jumlah mahasiswa di Jatim sebanyak 721.682 orang terdiri dari mahasiswa PTN sebanyak 209.463 orang dan PTS sebanyak 512.219.

“Kehadiran Bapak Presiden di Jatim sangatlah tepat untuk memberikan motivasi kepada generasi muda, karena sebanyak 2/3 kaum intelektual berasal dari PTS di Jatim,” ujarnya dialansir dari jatimprov.go.id.

Tingkatkan Kualitas dengan IT

Di hadapan ribuan mahasiswa yang hadir, Jokowi mengingatkan untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan memanfaatkan informasi teknologi (IT). Terlebih, saat ini telah terjadi Revolusi Industri 4.0.

“Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menghadapi Revolusi Industri ke 4.0. Apakah kita ditinggal ataukah melompat jauh seiring dengan perkembangan itu,” terangnya.

Di akhir arahannya, ia menegaskan bahwa meskipun teknologi tumbuh secara cepat namun generasi muda tidak boleh melupakan jati diri sebagai bangsa yang besar.

“Sebagai kaum intelektual mahasiswa harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa seiring dengan era teknologi. Kita harus sadar bahwa Indonesia adalah negara besar yang mempunyai potensi maupun kekuatan yang luar biasa,” tegasnya.

Terkait PGRI, Presiden menyatakan, bahwa PGRI lahir dari perjuangan Bangsa Indonesia. Peranan PGRI sangatlah strategis dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Presiden berharap, PGRI terus mampu menjadi organisasi yang dapat mencetak kaum intelektual. Terutama, mencetak generasi muda kader anak didik bangsa.

“Terima Kaaih PGRI teruslah berjuang dan isi kemerdekaan melalui pendidikan nasional,” tutupnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Lukman Hakim Saifudin Menteri Agama Republik Indonesia, Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan dan Gubernur Jawa Timur. (tin/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs