Sabtu, 4 Mei 2024

UKWMS Tegaskan Say No to Intolerance Action

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kuncoro Foe Rektor UKWMS bersama Mayjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI sejak tahun 2015 (kanan). Foto: Humas UKWMS

Tolak intoleransi ditengah keberagaman dan kebhinekaan, civitas academica Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya hadirkan Mayjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI nara sumber kuliah umum.

Beragam bentuk intoleransi menjadi ancaman perpecahan, persatuan dan kesatuan NKRI. Oleh karena itu, tiada sikap lain yang harus dipilih selain menolak segala bentuk intoleransi terhadap keberagaman di Indonesia.

Sikap menolak intoleransi harus menjadi sikap setiap warga negara Indonesia termasuk di dalamnya segenap sivitas Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).

Menolak segala bentuk intoleransi begitu mendesak, maka segenap sivitas UKWMS turut ambil bagian secara tegas say no to intolerance action.

Dengan tema: Bersama Seluruh Komponen Bangsa, UKWMS Peduli Membangun Negeri yang Bhineka dengan Transformasi Sosial Melalui Kepemimpinan yang Visioner dan Inklusif, kuliah umum dilaksanakan Bertepatan perayaan Dies Natalis ke-58 tahun, UKWMS.

Kuliah Umum bagi para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dengan nara sumber Mayjen Pol (Purn) Drs. Sidarto Danusubroto, S.H., Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI sejak tahun 2015.

Sidarto didampingi Puput Tri Kusminto, S.IP., M.Med.Kom., sebagai moderator, mampu membawa suasana kuliah umum dengan meriah. Kuliah umum berlangsung dalam bentuk dialog interaktif di Auditorium Benedictus Kampus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).

Sebagai purnawirawan Polisi, Sidarto memang paham tentang perkembangan demokrasi dan pengamalan Pancasila di Indonesia.

“Berbicara mengenai apa yang perlu dibenahi di Indonesia saat ini adalah bahwa Pancasila selama ini diabaikan, namun sekarang Pancasila harus ditanamkan, dibudayakan dan diberdayakan. Hormati pula keberagaman, jangan bicara anti keberagaman,” ucapnya tegas.

Berbagai polemik yang menyinggung Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) di Indonesia tak urung membawa dampak buruk bagi generasi penerus bangsa.

Penyalahgunaan dalam penggunaan sosial media juga turut berperan, yakni untuk menebar kebencian dan menyebarkan hoak sehingga kerap kita temui adanya gesekan antar komunitas, mudah tersulutnya emosi warga karena pemberitaan yang belum tentu kebenaran isinya.

Maka untuk mempertahankan demokrasi dan menjaga Pancasila, Sidarto menyatakan, “Ibarat membangun sebuah rumah dibutuhkan fondasi dan fondasinya adalah Pancasila, tiangnya adalah Undang-undang Dasar 1945, atapnya NKRI, dan penghuninya Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah rumah bangsa yang harus dijaga bersama. Tolong jaga Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, keberagaman dan demokrasi,” pungkasnya.

Sementara itu, ditambahkan Antonius Yuniarto SS., MM., ketua panitia, bahwa kegiatan kuliah umum diikuti sekurangnya 500 mahasiswa UKWMS, bersama dengan dosen dan karyawan UKWMS.

“Kuliah Umum ini diikuti 500 peserta lebih. Kegiatan ini juga ditujukan menumbuh kembangkan jiwa toleransi para mahasiswa di tengah Kebhinnekaan Indonesia. Mahasiswa diharapkan berani mengekspresikan sikap menolak terhadap realitas intoleransi yang mengancam persatuan dan kesatuan NKRI,” tutup Antonius Yuniarto.(tok)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs