Rabu, 8 Mei 2024

Dua Mahasiswa Jadi Korban Penipuan Tiket Palsu JTF 2019

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Rizky dan Dina, dua mahasiswa yang menjadi korban penipuan tiket Jazz Traffic Festival, menunjukkan tiket palsu yang mereka beli dari calo online. Keduanya datang ke Kantor Suara Surabaya untuk mengadukan kejadian tersebut, Senin (12/8/2019). Foto: Didik suarasurabaya.net

Dina (22) dan Rizky (21) menjadi korban penipuan saat membeli tiket Bistar Jazz Traffic Festival (JTF) 2019 melalui calo online. Keduanya mendatangi Kantor Suara Surabaya untuk mengadukan kejadian tersebut pada Senin (12/8/2019) pagi. Akibat penipuan ini, korban mengalami kerugian hampir Rp2 juta.

Kepada suarasurabaya.net, Dina mengaku tiket palsu tersebut dibeli dari calo dengan nama akun @khaton.kw yang menawarkan tiket JTF day 1 di kolom komentar akun instagram @Jazztraffic. Dari tawaran tersebut, akhirnya Dina menghubungi pelaku lewat direct message (DM) instagram dan berjanji untuk melakukan transaksi langsung di Royal Plaza Surabaya.


Akun instagram pelaku yang menjual tiket palsu JTF 2019.

Dalam percakapan di DM tersebut, korban mengutarakan keinginannya untuk membeli 6 tiket day 1. Pelaku menyanggupinya dan menawarkan harga Rp325 ribu/tiket dan korban menyetujui.

“Jadi saya beli tiket (palsu) JTF itu di instagram, di komen-komen itu yang nawarin tiket day 1. Terus saya lanjut nge-DM dia pas hari Rabu (7/8/2019), saya tanya harganya to the point. Terus dia minta COD di Royal Plaza Sabtu (10/8/2019) malam minggu,” jelas Dina.

Saat Dina sudah berada di Royal Plaza sesuai hari yang dijanjikan, tiba-tiba pelalu mengaku tidak bisa datang dengan alasan masih bekerja. Sehingga, pelaku mengatakan akan mengirimkan tiket melalui jasa ojek online.

Setelah menunggu, akhirnya ojek online datang dan membawa tiket yang dipesan korban. Kemudian korban memberikan uang sebesar Rp1,95 juta untuk pembelian 6 tiket tersebut.

Sesampainya di rumah, Dina baru menyadari ada keanehan dalam tiket tersebut. Mengingat sebelumnya ia sudah membeli tiket asli, maka saat melihat ada perbedaan dengan tiket yang baru dibelinya, ia merasa ada kejanggalan. Ditambah, driver ojek online tersebut mengatakan pada korban, bahwa dirinya menerima dari pengirim yang sebenarnya juga berada di Royal Plaza.

“Saya sebelumnya udah punya tiket JTF, beli dari ticket box. Nah (tiket palsu) ini kan titipan teman-teman saya, jadi pas tiketnya saya sandingkan dengan tiket saya, kok nomor (barcode, red)-nya, font-nya, itu beda,” jelas Dina.

Setelah itu, Dina menanyakan hal tersebut ke admin akun instagram Jazz Traffic dan ia diminta untuk menghubungi lewat email. Namun karena setelah dikirim email belum ada balasan, akhirnya Dina dan Rizky memutuskan untuk datang langsung ke Kantor Suara Surabaya untuk memvalidasi keaslian tiket tersebut. Tapi betapa terkejutnya mereka berdua saat proses scan barcode oleh panitia, ternyata keenam tiket tersebut palsu dan nomor barcode tidak terdaftar.

Ia berharap, pelaku segera tertangkap dan mengembalikan uang pembelian. Namun jika tidak ada iktikad baik dari pelaku, maka korban mengaku akan membawa kasus ini ke pihak berwajib.

“Harapan saya pelakunya ketemu, itu aja dulu. Kalau ada iktikad baik untuk mengembalikan uang saya ya nggak mungkin bawa ini ke pidana. Tapi kalau tidak ada niat baik untuk mengembalikan uang, tidak bales DM atau chat saya, mau ngga mau saya akan lanjut ke polisi,” tegasnya.(tin/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
30o
Kurs